Senin, 06/05/2024 - 01:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

DIGITALEKONOMI

Lima Tren Digital Marketing yang Perlu UMKM Tahu

ADVERTISEMENTS

Seorang digital marketer harus berkarakter agile (lincah) dan adaptif.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Digital marketing atau pemasaran digital semakin penting bagi pelaku usaha, termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), seiring perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang juga semakin digital.”Berdasarkan data, pelaku UMKM yang mampu menerapkan digital marketing dengan tepat bisa mencapai potensi pertumbuhan pendapatan hingga 3x lipat lebih besar. Inilah pentingnya mempelajari skill digital marketing, karena bisnis yang tidak menjalankannya akan tertinggal jauh dari para kompetitor,” kata AVP Marketing Lifelong Zenpro di Zenius Ary Mozta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ary Mozta mengatakan bahwa Zenpro bisa menjadi platform yang tepat karena pelatihan ini tersedia gratis dan bisa menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing peserta. Seorang digital marketer harus berkarakter agile (lincah) dan adaptif, karena banyak platform digital dan media sosial tersedia, ditambah tren pemasaran yang terus berubah sepanjang tahun. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Mereka harus terus memperbarui kemampuannya.Berikut lima tren digital marketing dari Zenpro yang perlu diketahui para pelaku UMKM:

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


1. Penggunaan video pendek

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kemunculan Tiktok sebagai pendatang baru media sosial beberapa tahun lalu mengubah lanskap marketing di dunia. Kini, bentuk promosi menggunakan video klip pendek (antara 1-5 menit) menjadi tren baru yang disukai oleh para audiens.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Akumindo Dorong Pengembangan UMKM Lewat Literasi Digital


Menurut Wyzowl’s State of Video Marketing Survey, 92 persen dari marketer kini sudah memasukkan video sebagai salah satu elemen terpenting untuk kegiatan promosional. Menariknya, 87 persen di antaranya mengaku bahwa penggunaan video memberikan imbal balik (return of investment – ROI) yang sepadan, dan 81 persen menambahkan bahwa penggunaan video berdampak langsung pada kenaikan penjualan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


2. Kerja sama dengan influencer


Penggunaan tokoh-tokoh terkenal di media sosial masih akan terus menjadi tren. Menurut data Google, 70 persen remaja lebih percaya pada rekomendasi influencer dibandingkan selebritas. 


Di Indonesia sendiri, 62 persen pengguna internet melakukan pembelian produk tertentu setelah melihat konten promosional dari influencer. 


3. Penjualan via media sosial


Kini, setiap platform media sosial berupaya mempermudah pengguna untuk melakukan pembelian langsung untuk produk yang sedang mereka lihat. Karena itu, belanja di media sosial (social shopping) diperkirakan akan menjadi tren yang berkembang pesat, bahkan nilainya bisa mencapai 1,2 triliun dolar secara global pada tahun 2025.

Berita Lainnya:
Toyota: Sertifikasi Pekerja untuk Memperoleh Upah Lebih Tinggi


4. Daya tarik konten soft-selling


Seiring dengan semakin banyaknya konten yang beredar di internet, kini strategi marketing harus dirancang sedemikian rupa agar tidak melulu berjualan. Ini akan membuat konsumen justru jengah atau menganggapnya hanya iklan yang mengganggu.


Sebaliknya, kini pelaku bisnis harus membuat konten yang menarik, relevan, dan berguna untuk target audiens mereka. Misalnya, ketika berjualan sepatu, mereka bisa membuat konten tentang cara menjaga kebersihan sepatu atau cara memilih sepatu olahraga yang tepat. Hal ini akan mendapatkan sambutan yang lebih baik dari para audiens.


5. Personalisasi


Konsumen masa kini menginginkan personalisasi lebih. Misalnya, kini digital marketing tidak cukup hanya dengan membuat 1 post iklan yang sama untuk semua demografi. 


Harus ada personalisasi yang kuat sesuai dengan audiens yang ingin disasar.Misalnya, untuk demografi Gen Z, post iklan akan mempromosikan produk dengan warna yang sedang tren, sementara untuk demografi lebih tua, post iklan menekankan pada kenyamanan produk. Perhatikan apa daya tarik untuk masing-masing audiens, dan modifikasi strategi sesuai kebutuhan tersebut.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi