Penambahan libur agar pemudik tak terburu-buru kembali ke Jabodetabek di satu waktu.
JAKARTA — Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaifullah Tamliha menilai salah satu upaya pemerintah untuk menambah libur sekolah demi mengurai kemacetan arus balik Lebaran sudah tepat. Tujuannya agar para pemudik tak terburu-buru kembali ke Jabodetabek di satu hari tertentu saja.
“Kebijakan pemerintah tersebut perlu diapresiasi sebagai bentuk upaya mengatur waktu libur agar tidak terjadi penumpukan arus balik,” ujar Syaifullah saat dihubungi, Sabtu (7/5/2022).
Ia menjelaskan, perpanjangan libur sekolah tak hanya berlaku bagi para siswanya. Namun, juga berlaku kepada para guru, tenaga pendidik, hingga karyawan yang bekerja di sekolah.
“Keputusan tersebut bagus mengingat kemungkinan para gurunya juga sedang mudik dan berdampak untuk mengurai potensi kemacetan arus balik lebaran. Meskipun jika pendidikan jarak jauh dilakukan, dalam ruang digital tetap bisa dilakukan kegiatan belajar,” ujar Syaifullah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut, keputusan mengubah jadwal masuk sekolah setelah Lebaran 2022 adalah langkah yang tepat. Dia mengatakan, langkah mengubah jadwal masuk sekolah ini untuk menghindari kemacetan parah di puncak arus balik yang akan terjadi pada 6 hingga 8 Mei 2022.
“Perubahan tanggal masuk sekolah setelah libur lebaran ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik lebaran 2022,” ujar Muhadjir di Jakarta pada Kamis (5/5/2022).
Adapun Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus balik mudik lebaran Idul Fitri 1443 hijriah terjadi pada 8 Mei 2022, mendatang. Diperkirakan sebanyak 269 ribu kendaraan kembali ke Jakarta pada saat puncak arus balik.
“Puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+5 atau pada tanggal 8 Mei 2022, yaitu sebesar 269 ribu kendaraan atau naik lima persen dari 2019,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
Sumber: Republika