Jumat, 03/05/2024 - 19:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

IHSG Kembali Menguat Ditopang Melonjaknya Saham Konsumsi, Cuan Nih?

ADVERTISEMENTS

Saham Unilever memimpin melonjaknya saham konsumsi diikuti INDF, ICBP, dan KLBF.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (11/5/2022). Setelah terpangkas cukup tajam dua hari beruntun, IHSG mulai bangkit dengan menguat ke level 6.833,19. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Penguatan IHSG ditopang naiknya saham-saham blue chip yang tecermin dari indeks LQ45. Kelompok saham paling likuid tersebut menguat signifikan sebesar 0,89 persen. UNVR memimpin kenaikan sebesar 7,99 persen diikuti saham konsumsi lainnya seperti INDF, ICBP, dan KLBF. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Phillip Sekuritas Indonesia melihat IHSG berpotensi menguat pada hari ini meski pergerakannya diwarnai sentimen negatif. “Sentimen pasar masih di dominasi ketakutan atas lonjakan inflasi dan potensi perlambatan ekonomi,” tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (11/5). 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kebutuhan LPG 3 Kg Naik, Pertamina Tambah Pasokan 7,36 Juta Tabung


Investor juga bereaksi atas komentar dari sejumlah pejabat tinggi bank sentral AS Federal Reserve (the Fed) menjelang rilis data inflasi (CPI) bulan April AS nanti malam. Pejabat the Fed mempertegas potensi kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps yang terjadi pada Juni dan Juli.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Investor mempunyai ekspektasi inflasi (CPI) akan tumbuh 8,1 persen yoy pada April, sedikit lebih lambat dari kenaikan 8,5 persen yoy pada Maret yang juga merupakan tingkat inflasi tertinggi dalam lebih dari 40 tahun. Perlambataan laju inflasi ini di duga akibat  moderasi volatilitas harga bahan energi yang belakangan ini mulai mereda. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
KAI: Animo Penumpang Kereta Api Garut-Jakarta Lebih Tinggi Saat Arus Balik


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 4 bps menjadi 2,99 persen. Di pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang tren penurunan di tengah prospek permintaan yang suram akibat kebijakan lockdown di Cina dan semakin besarnya risiko resesi ekonomi global. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi