Jumat, 26/04/2024 - 12:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom: Kenaikan Suku Bunga BI Berdampak Positif Bagi Perekonomian

ADVERTISEMENTS

BI akan menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate yang berpotensi naikdapat berdampak positif terhadap perekonomian nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurutnya, BI akan menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi agar tidak bergerak terlalu tinggi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau kita bisa mengendalikan inflasi, dampak positif kenaikan suku bunga bisa lebih besar. Kalau kita bisa mengendalikan ekspektasi supaya inflasi tidak bergerak liar, itu justru positif dampaknya ke pertumbuhan ekonomi,” kata David di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

ADVERTISEMENTS

Ia memperkirakan, BI akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada semester II 2022 untuk menahan agar inflasi terkendali di kisaran perkiraan pemerintah 2 sampai 4 persen tahun ini. Untuk memberikan dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia perlu dilakukan secara perlahan-lahan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Antisipasi Kebutuhan Lebaran, Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 7,36 Juta Tabung

“Di satu titik tertentu kalau suku bunga acuan BI sudah terlampau tinggi, itu justru dapat berdampak negatif ke pertumbuhan. Kalau sekarang posisinya suku bunga kita salah satu yg terendah secara historis,” kata dia.

Dengan kenaikan suku bunga acuan BI, pelaku usaha sektor riil akan mempercepat realisasi investasi atau penambahan modal kerja karena mereka memandang suku bunga acuan BI berpotensi terus naik. Apalagi aktivitas perekonomian juga semakin bergeliat setelah Lebaran yang tampak pada pertumbuhan uang beredar.

Kenaikan biaya input lantaran peningkatan harga komoditas dunia juga mendorong pelaku usaha untuk menambah modal kerja. “Selama ini mereka kan menunda, sudah dua tahun lebih permintaan melemah, mereka tidak berani ekspansi. Apalagi harta barang input naik, ditambah permintaan mulai naik, mereka mungkin akan menambah kapasitas juga,” kata David.

Berita Lainnya:
Analis: Konflik Iran-Israel Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

Kenaikan suku bunga biasanya berisiko bagi masyarakat atau korporasi yang menarik pinjaman berlebihan dari perbankan, atau lebih tinggi dari pendapatan mereka. Namun di tengah pemilihan dari Covid-19 saat ini sebetulnya tak banyak masyarakat dan korporasi yang menarik pinjaman dari perbankan.

“Di posisi sekarang seharusnya kenaikan suku bunga acuan BI relatif oke, tapi nanti di satu sisi inflasi naik, terus suku bunga naik terus, pasti ada pengaruhnya juga ke perusahaan atau masyarakat,” ucap dia.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi