Senin, 06/05/2024 - 13:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dirut RSPI: Demam Jadi Gejala Paling Banyak yang Dilaporkan dari Kasus Hepatitis Akut

ADVERTISEMENTS

Dari 18 kasus yang dilaporkan, sebanyak 72 persen bergejala demam tidak tinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyampaikan demam menjadi gejala yang paling banyak dilaporkan dalam kasus hepatitis akut di Indonesia. Syahril menyatakan, penyakit ini belum diketahui penyebabnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Dari 18 kasus yang bergejala hepatitis akut, gejala demam tetapi tidak tinggi, sebanyak 72,2 persen,” ujar Syahril dalam konferensi pers Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia secara daring diikuti di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kemudian, lanjut dia, diikuti gejala mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemas lesu, nyeri bagian perut, perut kembung, nyeri otot dan sendi, kuning di mata, urine seperti warna teh, serta perubahan pada warna feses. “Sesak nafas tidak ditemui dalam kasus yang bergejala hepatitis akut,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Taruna Tewas Dianiaya Senior, STIP Siap Evaluasi Pola Pengasuhan


Ia menambahkan dari 18 kasus yang bergejala hepatitis akut di Indonesia, terdapat satu kasus yang masuk dalam klasifikasi kemungkinan (probable) hepatitis akut. Sementara 17 kasus lainnya, lanjut dia, masih dalam pemeriksaan laboratorium (pending), dibuang (discarded), dan dalam verifikasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Syahril mengemukakan kasus masuk dalam klasifikasi discarded itu karena setelah dilakukan tes darah hasilnya positif terinfeksi hepatitis A, hepatitis B, tifoid dan demam berdarah. Ia juga menyampaikan dari 18 kasus itu terdapat tujuh kasus meninggal, namun belum probable karena belum ada diagnosisnya sebagai hepatitis akut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
BBPOM Ingatkan Pelaku Usaha Herbal di Bali Jamin Keamanan Produk  


“Kita tidak bisa mengatakan tujuh pasien meninggal karena hepatitis akut,” tuturnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dalam kesempatan itu, Syahril meminta masyarakat untuk waspada dan segera membawa anak atau anggota keluarga yang mengalami gejala hepatitis akut. “Dengan mengenali kasus lebih awal kita bisa lebih care ke anak, jangan sampai lebih berat. Bisa konsul ke dokter. Diduga penyebaran melalui saluran pernafasan maka pakai masker dan jaga jarak,” katanya.


Di samping itu, lanjut dia, masyarakat juga diminta untuk rajin cuci tangan, memastikan makanan dan minuman dimasak hingga matang dan higienis.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi