Sabtu, 27/04/2024 - 02:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA INGGRIS

Klopp Bela Fan Liverpool Usai Dikritik Jubir PM Inggris Boris Johnson

ADVERTISEMENTS

Menurut Klopp, fan Liverpool melakukan sesuatu pasti karena sebuah alasan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

LIVERPOOL — Fan Liverpool memenuhi tradisi yang telah berlangsung sejak 1980-an dengan bersiul saat lagu kebangsaan Inggris, God Save the Queen, dinyanyikan jelang kick-off final Piala FA melawan Chelsea akhir pekan lalu. Padahal, Pangeran William hadir di tribun penonton di Stadion Wembley, London, Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Juru bicara (Jubir) Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Sir Lindsay Hoyle, mengkritik para pendukung yang mencemooh lagu kebangsaan. Tapi pelatih Liverpool, Juergen Klopp, membela fan Liverpool. Menurutnya, fan melakukan itu pasti karena sebuah alasan dan bukan tindakan iseng belaka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rayakan Scudetto, Penggemar Inter Bakar Jersey Milan Milik Ibrahimovic

”Tentu saja saya punya pemikiran. Tapi dalam situasi ini, yang terbaik adalah mengajukan pertanyaan, mengapa ini terjadi? Saya tahu orang-orang kami dengan baik bahwa mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada alasan untuk itu,” kata Klopp, dikutip dari Marca, Selasa (17/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Chelsea Ditahan Imbang 10 Pemain Burnley di Stamford Bridge

Meski demikian, Klopp mengaku belum lama tinggal di Liverpool untuk memahami alasannya. Sehingga ia mengatakan para jurnalis sebenarnya lebih tahu kenapa fan Liverpool mencemooh lagu kebangsaan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tapi yang pasti, pelatih asal Jerman itu menilai kalau fan the Reds sangat pinta, karena mampu melewati titik terendah dan tertinggi bersama-sama. ”Mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada alasan, itu yang saya tahu. Mungkin kita harus menanyakan pertanyaan ini,” jelas dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi