Senin, 06/05/2024 - 12:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Kemenkes Sebut Reinfeksi Hepatitis Akut Mungkin Terjadi

ADVERTISEMENTS

Para ahli di 27 negara belum menyepakati penyebab hepatitis akut pada anak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan reinfeksi pada pasien sembuh hepatitis akut memungkinkan terjadi. Hal tersebut akan terjadi bila kembali terjadi kontak dengan sumber penularan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Tapi memang ada pertanyaan apakah bisa kena lagi (hepatitis akut)? Bisa kalau ketemu lagi sumber penularannya, jadi reinfeksi bisa terjadi pada Covid-19 maupun hepatitis ini,” katanya saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia mengatakan, dugaan kasus hepatitis akut hingga Selasa (17/5/2022) di Indonesia menjadi 14 kasus, terdiri atas satu kasus probable dan 13 kasus pending classification. Dari jumlah itu, kata dia, seluruhnya negatif Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Ada empat yang sembuh, memang secara klinis tidak ada keluhan lagi, secara laboratorium normal dan tidak menular lagi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Tinjau Pos Lebaran, Pj Gubernur: Keselamatan Penumpang Nomor Satu


Hingga saat ini satu pasien dirawat di Jawa Timur, dua pasien di DKI Jakarta, satu pasien di Jambi. “Kalau masih dirawat berarti tidak bisa pulang karena hasil laboratorium belum oke. Bisa jadi yang pending ini hasilnya nanti beda,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Umumnya gejala pasien ditandai dengan perubahan warna kulit di sekitar mata dan badan yang kuning. “Memang bilirubin meningkat, tapi penyebabnya beda, seperti bayi baru lahir, atau ada juga karena obat-obatan,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta mengatakan, sebelumnya tujuh pasien probable di Indonesia meninggal dunia diduga akibat terpapar hepatitis akut bergejala berat pada anak di bawah umur 16 tahun yang belum diketahui penyebabnya. Rinciannya, empat kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, satu kasus kematian di Solok, Sumatra Barat dan satu kasus kematian anak di Kalimantan Timur.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Tinjau Pembangunan Bendungan Rukoh Pidie


Kasus meninggal seluruhnya tiba di rumah sakit dalam kondisi darurat hingga akhirnya dinyatakan meninggal. “Ada tujuh kasus meninggal, sebelumnya mereka datang dalam keadaan berat. Rata-rata sudah kejang dan menurun kesadarannya hingga menyebabkan meninggal,” katanya.


Ia menambahkan hingga saat ini para ahli di 27 negara belum menyepakati penyebab dari hepatitis akut bergejala berat pada anak. Sementara Indonesia hingga kini masih menunggu definisi konfirmasi hepatitis misterius itu dari para pakar.


“Ahli-ahli di dunia kami tunggu. Di Indonesia kami ikutin pola di luar negeri. Kami sudah siapkan di laboratorium nasional,” demikian Mohammad Syahril.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi