Sabtu, 04/05/2024 - 22:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gatot Nurmantyo Datangi MPR Bahas Penolakan UAS, Sebut Wibawa Negara Sudah Menurun

ADVERTISEMENTS

Deklarator Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menilai wibawa Indonesia sedang menurun di mata dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Gatot menyampaikan hal itu merujuk pada kasus penolakan Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal itu disampaikan Gatot saat mendatangi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5), menemui dan berbicara dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Turut bersama mantan Panglima TNI itu sejumlah aktivis dari KAMI.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Tanda-tanda bangsa ini sudah mulai eksistensinya menurun kejadian yang kemarin (persoalan yang menimpa UAS, red),” kata pria kelahiran Jawa Tengah itu ditemui usai bertemu HNW di Kompleks Parlemen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Gatot mengatakan UAS pada dasarnya masuk ke Singapura dengan dokumen resmi, bukan secara ilegal.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rembuk Nusantara Duga Ada Upaya Mengandaskan Gugatan Anwar Usman di PTUN

Namun, kata dia, UAS diperlakukan tidak adil ketika hendak masuk Singapura. Ulama kelahiran Sumatera Utara itu sempat ditahan dan ditangkal masuk Singapura.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Alumnus Akmil 1982 itu mengatakan peristiwa UAS gagal masuk ke Singapura sebenarnya bisa dicegah seandainya negara punya wibawa di hadapan bangsa asing.

Jenderal purnawirawan TNI itu mengatakan negara asing tentu memberikan data penting seperti penangkalan seseorang apabila negara punya wibawa.

“Seharusnya sebagai bangsa kalau bangsa Indonesia ini mempunyai posisi tawar yang tinggi, dihargai sebagai bangsa yang hebat, pasti negara lain akan memberikan data orang yang tidak boleh masuk ke wilayahnya, begitu,” ujarnya.

Gatot kemudian berbicara soal aksi saling cerca pascaperistiwa UAS ditolak Singapura ketika mantan Pangkostrad itu membahas potensi perpecahan bangsa.

Menurut dia, publik seharusnya bersatu membela anak bangsa yang hendak masuk ke negara asing dengan dokumen lengkap.

Berita Lainnya:
Geledah Kantor Sekjen DPR, Dokumen dan Bukti Transfer Diamankan

“Jadi, ketika ada WNI yang diperlakukan seperti itu, anak bangsa terbelah, justru ada yang mem-bully, ada juga yang membela,” kata dia.

Gatot juga menyinggung peristiwa yang dialami mantan Kepala BIN Sutiyoso ketika mantan KSAD itu membahas potensi perpecahan bangsa.

Menurut dia, Bang Yos sapaan Sutiyoso mendapatkan kecaman keras ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengkritik keberadaan TKA yang terlalu banyak di tanah air.

“Itu di-bully juga, narsis katanya,” ujar Gatot.

Dari temuan itu, KAMI kemudian memutuskan bertemu HNW sebagai pimpinan MPR agar Indonesia bisa ke arah lebih baik.

“Tadi, Wakil Ketua MPR HNW begitu antisias mendengarkan. Dua jam 15 menit kami menyampaikan semuanya dan beliau mencatat,” ungkap Gatot.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi