Senin, 17/06/2024 - 21:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Cara Orang Tua Ajak Bicara Bisa Jaga Kesehatan Mental Anak

Bertambahnya insiden kriminal, kelangkaan susu formula hingga pandami Covid-19, telah setidaknya membuat orang tua khawatir. Berkaca dari tragedi Texas, terapis Keluarga Tom Kersting, yang berbasis di New Jersey, mengatakan tentu para orang tua ingin semakin menyadari kesehatan mental anak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah


ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Kersting mengatakan ternyata kekhwatiran orang tua juga sangat bisa ditangkap oleh anak-anak. Anak ibarat spons yang bisa menyerap ketegangan yang ada di sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Karena itulah penting mengelola perasaan ortu sendiri dengan bersikap lebih tenang di depan buah hati. Ajak anak bicara dari hati ke hati.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Perhatikan dan jaga agar lingkungan sekitar aman untuk anak-anak. Bagaimana seharusnya orang tua berbicara kepada dan di sekitar anak-anak mereka pada saat seperti ini?

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
KPAI: Kesehatan Mental Anak Harus Diperhatikan Bersama


ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Kersting menjelaskan bahwa orang tua harus berpikir hati-hati sebelum bereaksi di sekitar anak-anak. Ada alasan mengapa tingkat kecemasan dan depresi anak-anak sangat tinggi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Anak-anak kita menangkap semuanya,” kata dia, seperti dikutip Fox News, Sabtu (4/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Kersting menjelaskan bahwa kebanyakan orang tua “tidak menyadari” saat mereka mempertahankan dan membangun ketegangan dalam rumah tangga, kemudian diproyeksikan kembali ke anak-anak mereka. Anak-anak seperti spons yang seakan mengalami itu semua.


“Jadi, orang tua benar-benar perlu mengambil napas, berhenti sejenak, menemukan ketenangan dan mencoba memasukkannya ke dalam persamaan ketika mereka berada di sekitar anak-anak mereka,” lanjut dia.


Berita Lainnya:
PMI Banda Aceh Salurkan Bantuan ke Pesantren Babun Najah

Psikoterapis, yang berspesialisasi dalam terapi keluarga dan paparan anak-anak di era digital itu juga merekomendasikan untuk mematikan berita berat di televisi. Setidaknya, orang tua perlu menjauhkannya dari jangkauan pendengaran anak-anak.


Untuk siswa sekolah menengah dan remaja, Kersting menyarankan agar orang tua rajin memeriksa dengan mengajukan pertanyaan terbuka, seperti, “Apakah semuanya baik-baik saja?”

Anak-anak yang terbiasa dengan kepuasan instan mungkin mengalami kelangkaan untuk pertama kalinya di tengah peristiwa terkini. Pada era teknologi baru, di mana anak-anak terbiasa dengan kepuasan instan, Kersting menunjukkan bahwa ini mungkin pertama kalinya beberapa dari mereka mengalami hal baru yang bisa dipetik sisi positifnya.


“Mungkin ada sisi positif yang diambil dari ini, untuk anak-anak kita,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا الكهف [70] Listen
He said, "Then if you follow me, do not ask me about anything until I make to you about it mention." Al-Kahf ( The Cave ) [70] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi