Rabu, 22/05/2024 - 10:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Supermarket Kuwait Boikot Produk India, Protes Nabi Muhammad Dihina

BANDA ACEH – Sebuah supermarket di Kuwait menarik produk-produk India dari rak-raknya karena pernyataan kontroversi dari juru bicara nasional Partai Bharatya Janata Party (BJP) yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Selain negara Qatar yang memanggil Duta Besar India di negaranya, baru-baru ini Iran menjadi negara Timur Tengah yang memanggil Duta Besar India di negara tersebut ketika perselisihan meluas pada Senin 6 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pekerja di toko Al-Ardiya Co-Operative Society di Kuwait, menumpuk teh India dan produk lainnya yang berasa dari negara tersebut ke dalam troli sebagai bentuk protes terhadap komentar Sharma yang dikecam sebagai ‘Islamfobia’.

Arab Saudi, Qatar, dan negara-negara lain di kawasan itu, serta Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Kairo, telah mengutuk pernyataan juru bicara tersebut.

Di supermarket di luar Kota Kuwait, karung beras dan rak rempah-rempah, serta cabai ditutupi dengan plastik. Tanda-tanda tercetak dalam bahasa Arab bertuliskan ‘Kami telah menghapus produk India’ juga tertera di sana.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami, sebagai orang Muslim Kuwait, tidak menerima penghinaan terhadap Nabi Muhammad,” kata Nasser Al-Mutairi, CEO toko tersebut, dikutip dari The Sundaily, Selasa 7 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Cina-Prancis Suarakan Dukungan Bagi Kemerdekaan Palestina 

Seorang pejabat Kuwait juga mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memboikot seluruh perusahaan India di negara tersebut.

Komentar juru bicara Sharma yang menggambarkan hubungan Nabi Muhammad dengan istri bungsunya telah memicu kehebohan di kalangan umat Muslim.

ADVERTISEMENTS

Pernyataan Sharma selama debat televisi pekan lalu disalahkan atas bentrokan di negara bagian India dan mendorong tuntutan untuk menangkapnya. Kemarahan juga menyebar ke luar negeri terutama negara Muslim tentang pernyataannya yang dianggap menghina Nabi Muhammad tersebut.

ADVERTISEMENTS

Klarifikasi Sharma

Sementara Juru bicara (Jubir) nasional dari Partai Bharatya Janata Party (BJP) Nupur Sharma membuat klarifikasi terkait pernyataannya yang dinilai menghina umat Muslim di seluruh dunia. Sebelumnya, Nupur Sharma diduga menyampaikan hinaan kepada Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara debat di televisi nasional India.

Nupur Sharma

Pernyataannya tersebut dikecam oleh berbagai pihak termasuk dari kalangan internasional seperti negara Qatar, Iran, dan Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Berita Lainnya:
China Perpanjang Kebijakan Bebas Visa untuk 12 Negara

Menanggapi isu yang semakin memanas Sharma menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat untuk menjelekan agama mana pun. Dia juga menjelaskan kejadian dari pernyataan kontroversinya itu.

Dalam unggahan klarifikasinya yang ditulis melalui Instagram maupun Twitter pribadinya, Sharma menyebutkan bahwa Dewa umat Hindu yakni Mahadev dihina terlebih dahulu.

“Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir, di mana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus. Dengan mengejek mengatakan bahwa itu bukan Shivling (bentuk pilar Dewa Siwa yang tidak terbatas), tapi air mancur. Shivling juga diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” tulis Sharma dalam unggahannya, Senin 6 Juni 2022.

Ia menambahkan bahwa penghinaan terhadap agamanya juga tidak bisa ditolerir, sehingga dirinya membalas dengan pernyataannya yang menuai kontroversi tersebut.

“Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan rasa tidak hormat yang terus menerus ini terhadap Mahadev dan saya mengatakan beberapa hal untuk menanggapinya,” tambahnya dalam pernyataan itu.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi