Jumat, 24/05/2024 - 13:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Sebut Setiap Resolusi Negatif IAEA akan Rusak Negosiasi nuklir

TEHERAN — Iran akan menanggapi dengan tepat setiap keputusan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), ungkap Kementerian Luar Negeri pada Senin (6/6/2022).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Said Hatibzade mengatakan rancangan resolusi yang diajukan ke Dewan Gubernur IAEA tidak sah dan setiap keputusan anti-Iran akan membahayakan pembicaraan antara Teheran dan kekuatan global untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Dia juga mengklaim laporan terbaru IAEA tentang kepatuhan Iran terhadap JCPOA mengabaikan semua jawaban teknis yang diberikan Iran, kantor berita negara IRNA melaporkan.


Iran tidak akan menerima laporan dan upaya AS dan negara-negara E3 Prancis, Jerman dan Inggris untuk memberikan keputusan yang bertentangan dengan diplomasi dan melawan fakta yang jelas, kata Hatibzade. Iran juga menegaskan mereka tidak menganggap keputusan ini konstruktif.

Berita Lainnya:
AS Desak Cina dan Rusia tak Libatkan Kecerdasan Buatan dalam Urusan Senjata Nuklir


Pertemuan di Wina

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Sebuah pertemuan di Wina telah diadakan untuk membahas laporan tahunan IAEA tahun 2021, yang sangat kritis terhadap program nuklir Iran.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Laporan tersebut telah mendorong AS dan sekutu Eropanya Inggris, Prancis dan Jerman untuk menyusun resolusi anti-Iran, yang jika diadopsi akan mempengaruhi kerja sama Iran dengan badan nuklir PBB.


Pertemuan, yang akan berlanjut hingga Jumat, akan menentukan nasib kesepakatan nuklir Iran 2015 dan pembicaraan Wina, terutama jika badan tersebut mengadopsi resolusi yang didorong oleh AS dan E3, menurut pengamat.

ADVERTISEMENTS


Pembicaraan maraton di Wina untuk menghidupkan kembali JCPOA saat ini terhenti karena ketidaksepakatan antara Teheran dan Washington.

ADVERTISEMENTS


Pada 25 Mei, Perwakilan Khusus AS untuk Iran Robert Malley, yang memimpin lebih dari satu tahun pembicaraan tidak langsung dengan Iran, mengatakan prospek untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 sangat “lemah”

Berita Lainnya:
Polisi Prancis Masuk Kampus Sciences Po Bubarkan Protes Pro Palestina


Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari JCPOA pada 2018.

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi