Sabtu, 04/05/2024 - 22:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Penyintas Penembakan di Uvalde Beri Kesaksian di Kongres

ADVERTISEMENTS

Dua penembakan massal terjadi dalam waktu yang berdekatan di AS.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 UVALDE — Keluarga korban dan penyintas dari penembakan massal di Robb Elementary School, Uvalde, Texas memberikan kesaksian di hadapan panel Kongres Amerika Serikat (AS), pada Rabu (8/6/2022). Seorang penyintas, Miah Cerrillo (11 tahun) menceritakan bagaimana dia mati-matian berjuang untuk menyelamatkan hidupnya sendiri, setelah pria bersenjata itu menembak seorang teman di sebelahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Dia (pelaku) mengatakan kepada guru saya; ‘selamat malam’ dan menembaknya di kepala,” kata Cerrillo dalam wawancara yang direkam sebelumnya untuk Komite Pengawasan dan Reformasi House of Representative AS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dan kemudian dia menembak beberapa teman sekelas saya dan papan tulis. Dia menembak teman saya yang ada di sebelah saya, dan saya pikir dia (pelaku) akan kembali ke ruangan kelas. Saya melihat darah berceceran,” kata Cerrillo.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Gadis muda itu mengatakan, dia takut kekerasan seperti itu bisa terjadi lagi di sekolah. Cerrillo berbicara sekitar dua minggu setelah penembakan oleh seorang remaja berusia 18 tahun yang menewaskan 19 teman sekelasnya dan dua gurunya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Gejolak Protes Pro-Palestina Dorong Kampus AS Batalkan Acara Wisuda


Dua penembakan massal terjadi dalam waktu yang berdekatan di AS. Pada 14 Mei terjadi penembakan di Tops Friendly Market yang menewaskan 10 orang Afrika-Amerika. Penembakan tersebut didasari oleh kebencian rasial. Selang sepuluh hari kemudian, terjadi penembakan di Robb Elementary School, Texas yang merenggut nyawa 19 siswa dan dua guru. Peristiwa ini mendorong parlemen AS untuk memperketat aturan kepemilikan senjata api. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Amerika Serikat telah mengalami lebih dari 200 pembunuhan massal tahun ini.  Sejak tahun lalu, House of Representative telah melewati serangkaian reformasi terkait aturan kepemilikan senjata. Ketua House of Representative, Nancy Pelosi mengatakan kepada Reuters, memiliki “kepercayaan” pada negosiator Senat dan mencatat urgensi bagi Kongres untuk bertindak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Partai Demokrat dan Partai Republik memiliki pandangan berbeda soal aturan kepemilikan senjata api bagi warga AS. Selama sidang, Partai Republik membela hak untuk kepemilikan senjata sebagaimana dilindungi oleh Amandemen Kedua Konstitusi AS. Republik keberatan dengan proposal yang membatasi penjualan senapan serbu yang digunakan dalam pembantaian di Uvalde dan penembakan massal lainnya di Buffalo, New York.

Berita Lainnya:
Bombardir Israel Bisa Perburuk Situasi, Rezim Iran Terancam Runtuh Imbas Keruwetan Masalah Domestik


Pembicaraan Senat telah berfokus pada tujuan sederhana, termasuk mendorong negara bagian untuk meloloskan undang-undang “bendera merah”, yang bertujuan menolak penjualan senjata api kepada orang-orang yang dinilai berisiko bagi diri mereka sendiri atau publik. Fokus lainnya yaitu pendanaan federal untuk meningkatkan keamanan sekolah. 


Sekelompok senator bipartisan pada Rabu (8/6/2022) bernegosiasi terkait penambahan anggaran untuk meningkatkan pengobatan penyakit mental yang dapat berkontribusi pada kekerasan senjata. Anggaran juga digunakan untuk mendanai program “bendera merah” di negara bagian.


“Kami hampir menangani sejumlah masalah ini, negosiator masih memiliki banyak detail untuk diselesaikan,” ujar Senator Demokrat, Richard Blumenthal.


 


 


 


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi