Rabu, 08/05/2024 - 19:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Pakar Ungkap Tantangan Industri Unggas akibat Tingginya Biaya Pakan

ADVERTISEMENTS

Sebanyak 35 persen bahan pakan unggas berasal dari impor.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BOGOR — Industri perunggasan Indonesia saat ini mendapatkan tantangan berupa biaya pakan dari negara pengekspor komoditas. Sehingga diperlukan berbagai upaya agar status negara dengan swasembada daging ayam dan memiliki kecenderungan surplus ini, tetap dapat dipertahankan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Bahan pakan sebanyak 65 persen berasal dari lokal dan 35 persen impor. Harga jagung dan kedelai ditentukan secara internasional tetapi cenderung meningkat bagi produsen Indonesia,” kata Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan IPB Prof Arief Darjanto, saat tanya jawab dalam konferensi pers orasi ilmiah secara virtual di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Arif menyampaikan, selain pakan, yang kedua adalah skala produksi yang cukup kecil membuat industri perunggasan rentan terhadap negara-negara pengekspor yang mengeksploitasi skala ekonomi. Selain itu, peternak unggas nasional cenderung memotong ayam pedaging dengan bobot yang lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Mentan Minta Semua Pihak Awasi Distribusi Pupuk Subsidi

Selanjutnya yang ketiga, kata Komisaris PT Bogor Life Science and Technology (BLST) IPB itu, ketidakmampuan untuk mengekspor meskipun saat ini Indonesia telah berswasembada daging ayam dan memiliki kecenderungan surplus. Ketidakmampuan ekspor karena belum ada sistem yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan sanitasi dan fitosanitasi pasar ekspor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tantangan keempat, daya saing industri perunggasan nasional dihadapkan masih ada pasokan produksi yang diimpor dan ancaman masuknya daging ayam dari luar negeri. Akan tetapi di sisi lain, menurut Arief, tantangan kelima, kecenderungan konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih memilih daging ayam segar dibandingkan dengan daging beku.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
KAI Commuter Layani 8 Juta Penumpang Hingga Hari ke-8 Angkutan Lebaran

Kemudian tantangan keenam ialah kinerja rantai nilai belum menghasilkan manfaat yang memahami kebutuhan bagi mitra yang terlibat terutama bagi para peternak skala kecil. Ditambah dengan tantangan ketujuh, persoalan perbedaan informasi yang didapat antara salah satu pihak (asymmetric information).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Padahal, kata dia, industri perunggasan merupakan pasar yang tetap menarik yang atraktif karena potensinya dalam konsumsi, nilai transaksi pasar yang besar, baik untuk bisnis, baik dalam era sebelum dan setelah pandemi. “Industri yang menarik ini didorong oleh kebutuhan yang lebih tinggi dengan permintaan yang kuat dalam konsumsi protein karena setelah pandemi masyarakat ingin hidup yang lebih peduli dengan imunitas kesehatan,” jelasnya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi