Rabu, 29/05/2024 - 03:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PDPI: Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Menular

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini sudah terdeteksi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 JAKARTA — Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan mengatakan, virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lebih menular dibanding varian Omicron asli maupun subvarian Omicron sebelumnya. Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini sudah terdeteksi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Erlina mengatakan, berdasarkan hipotesis banyak peneliti dunia, BA.4 dan BA.5 lebih cepat menular karena kemampuannya menghindari sistem imun tubuh (escape immunity). “Kemungkinan lebih cepat dibandingkan Omicron BA.1 dan BA.2,” kata Erlina dalam diskusi daring, Ahad (12/6/2022).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Selain mampu menghindari sistem imun, kata Erlina, BA.4 dan BA.5 ini mampu menurunkan kadar antibodi. Hal ini diketahui dari sebuah riset yang meneliti kadar antibodi pada pasien BA.4 dan BA.5 yang telah mendapat vaksinasi Astrazeneca dan Pfizer.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
BMKG: Tiga Wilayah Jakarta Diguyur Hujan pada Senin Malam


Erlina mengatakan, penelitian itu juga menemukan bahwa BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi ulang orang yang sudah pernah terinfeksi virus corona. “Jadi memang salah satu keunggulan BA.4 dan BA.5 ini adalah menghindari sistem imun. Karena itu vaksin saja tidak cukup, harus disertai dengan protokol kesehatan,” kata dokter spesialis paru itu.


Kendati demikian, gejala pada pasien terinfeksi BA.4 dan BA.5 ini tak lebih parah dibandingkan BA.1 maupun Omicron asli. Gejala yang dirasakan pasien juga tak jauh berbeda dengan subvarian Omicron lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Berdasarkan data 43 kasus BA.4 dan BA.5 di Amerika Serikat pada 1-8 Desember 2021, kata Erlina, tampak gejala yang paling dominan adalah batuk (89 persen), kelelahan (65 persen), dan hidung tersumbat (59 persen). Gejala lainnya adalah demam (38 persen), mual atau muntah (22 persen), sesak nafas (16 persen), diare (11 persen), dan anosmia (8 persen).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kemenhub Berupaya Tingkatkan Kualitas Keselamatan Angkutan Penyeberangan


Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan sudah terdapat empat kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Empat kasus itu dilaporkan pada 6 Juni 2022. 

ADVERTISEMENTS


Empat kasus itu terdiri atas satu WNI positif BA.4. WNI ini diketahui tidak bergejala dan sudah divaksinasi dua kali.

ADVERTISEMENTS


Tiga kasus lainnya adalah positif BA.5. Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.


Kondisi klinis tiga orang itu antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin Covid-19. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi