Selasa, 30/04/2024 - 08:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Masih Bayi Kok Sudah Disunat?

ADVERTISEMENTS

Faktor budaya biasanya memengaruhi usia anak untuk disunat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Di Indonesia, anak-anak biasanya menjalani sunat saat anak mulai menginjak usia sekolah dasar. Namun rupanya, dari segi medis, sunat sejak bayi punya potensi lebih bermanfaat untuk meminimalisasi risiko kesehatan maupun trauma psikologi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dr Mahdian Nur Nasution SpBS selaku founder Rumah Sunat dr Mahdian mengatakan, faktor budaya memang memengaruhi usia anak untuk disunat. Namun, dari sisi medis, anak dapat disunat sejak usia bayi. Apa sisi positif sunat saat anak masih bayi?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Al Mahirah dan Lambaro
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau masih bayi, lukanya paling cepat sembuh,” kata dr Mahdian di Jakarta.

ADVERTISEMENTS


Berat badan bayi umumnya akan bertambah beberapa kali lipat dalam enam bulan awal kehidupannya. Artinya, jika ada luka di sel kulit, maka akan cepat menyusul dan normal kembali. Kedua, alasannya karena 40 persen bayi, kulupnya umumnya sudah tertutup.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jadi, ada risiko tinggi infeksi jika kotoran dari kulup yang tertutup itu tidak dibersihkan. Andaikan bayi sudah disunat, risiko tersebut bisa dicegah.

Berita Lainnya:
DPRK Gelar Paripurna Penyampaian Rekomendasi LKPJ Walikota Banda Aceh 2023

Dr Mahdian menjelaskan, manfaat lain dari sunat sejak bayi adalah minim trauma. Trauma berat juga bisa berdampak pada kehidupan anak suatu hari.

Kenapa ada fobia ketinggian? Begitu naik, lemas dengkulnya, mungkin dari kecil pernah jatuh. Kalau anak sudah SD, mengalami bengkak, berdarah, jadi trauma. Kalau mau dioperasi, takutnya setengah mati,” kata dr Mahdian.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi