Jumat, 03/05/2024 - 00:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

UI Perkuat Peran Indonesia dalam Presidensi G20

ADVERTISEMENTS

UI menggelar konferensi internasional sebagai upaya perkuat peran Presidensi G20

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 DEPOK — Universitas Indonesia (UI) memperkuat peran Indonesia dalam Presidensi G20 dengan menyelenggarakan konferensi internasional yang bertujuan sebagai forum pertukaran ide yaitu dengan memaksimalkan potensi ekonomi digital.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Menariknya, ketika kita mengalami pandemi COVID-19 selama dua tahun belakangan,dalam penelitian kami pandemi ini ternyata menguak kembali fakta tentang ketimpangan masyarakat. Termasuk utamanya adalah yang kami sebut sebagai ketimpangan digital,” kata Peneliti UI Dr Herdito Sandi PratamaMHum, dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Herdito memaparkan penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keamanan dan Literasi Digital untuk Mewujudkan Kesejahteraan Global. Perkembangan teknologi digital saat ini turut membawa perubahan besar pada struktur ekonomi dan berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
UNM Gelar Edufair 2024, Berikan Beasiswa Bagi Calon Mahasiswa Melalui Jalur Undangan


Sehingga, digitalisasi menghasilkan potensi sekaligus disrupsi bagi pemerintah dan masyarakat global.”Kebutuhan untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital mendorong perlunya pemahaman lebih lanjut dan mendalam akan masalah digitalisasi ini dalam G20,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Peneliti UI lainnya Ratih Dyah Kusumastuti ST MT PhD, dalam pemaparannya terkait dengan digitalisasi rantai pasok bahan pangan pokok untuk meminimalkan dampak disrupsi.”Pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan ke 69 dari 113 negara pada Global Food Security Index (The Economist Group, 2022), dengan skor keseluruhan sebesar 59,2, turun sebesar 2,2 poin dari tahun 2020. Disrupsi pada rantai pasok pangan pertanian, terutama pada pangan pokok berdampak signifikan pada keamanan pangan dan hajat hidup masyarakat,” ujar Ratih.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pertunjukan Tari Ini Pecahkan Rekor dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak


Lebih lanjut Ratih mengatakan, policy brief yang dihasilkan akan memuat tentang kebijakan digitalisasi rantai pasok bahan pangan pokok hasil pertanian dengan mengimplementasikan teknologi blockchain untuk meningkatkan ketangguhan rantai pasok sehingga menjamin ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi