Kamis, 02/05/2024 - 08:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Kematian Abu Akleh dan Dugaan Kuat Inkonsisten Media-Media Barat

ADVERTISEMENTS

Media Barat memberitakan pembunuhan Abu Akleh secara tidak fair

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

RAMALLAH – Pasukan Israel pada Rabu 11 Mei lalu menembak wartawan senior Palestina, Shireen Abu Akleh, hingga berujung meninggal dunia. Abu Akleh, yang merupakan koresponden senior Aljazeera Arabic, ditembak dalam serangan di luar kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Abu Akleh (51 tahun), sebagaimana dilansir Middle East Eye, Ahad (19/6/2022), ditembak penembak jitu. Pada saat penembakan, Akleh mengenakan rompi yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai anggota pers. Peristiwa yang juga mengakibatkan rekannya Ali Asmoadi tertembak dari belakang, disaksikan  beberapa wartawan lain termasuk kontributor Middle East Eye, Shatha Hanaysha. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Abu Akleh kemudian dilarikan ke rumah sakit Ibn Sina di Jenin, tempat di mana dia dinyatakan meninggal. Ketika berita tentang penembakan itu menyebar, pemerintah Israel mulai meluncurkan serangkaian pernyataan dan video yang bertentangan dengan peristiwa yang mengarah pada kematiannya. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Iran Benarkan Tembakkan Drone dan Rudal ke Wilayah Israel


Kementerian Luar Negeri Israel merilis sebuah video yang mengklaim bahwa teroris Palestina, yang menembak tanpa pandang bulu, kemungkinan besar akan mengenai jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh. Satu jam kemudian, setelah pernyataan itu dikeluarkan, pemerintah Israel merilis pernyataan atas nama Perdana Menteri Naftali Bennett. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata, yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu, bertanggung jawab atas kematian malang wartawan itu,” kata Bennett saat itu. 


Sementara itu, Hananya Naftali, seorang influencer Israel yang bekerja dengan mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, juga merilis serangkaian postingan di media sosial dan dia secara salah mengklaim bahwa Abu Akleh telah dikuburkan segera karena Otoritas Palestina ingin menyembunyikan kebenaran. Tidak lama kemudian outlet berita media Barat arus utama mulai menyajikan cerita yang tidak jelas.

Berita Lainnya:
Diminta Ucapkan 'Free Palestine', Alec Baldwin Pukul Ponsel Aktivis Pro Palestina


Baca juga: Neom Megaproyek Ambisius Arab Saudi, Dirikan Bangunan Terbesar di Dunia


Huwaida Arraf, aktivis senior Palestina-Amerika dan calon kongres, mengatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak mengejutkan.


“Karena mesin propaganda Israel memainkan peran besar di sini. Mereka dengan sengaja mengacaukan fakta dan menyajikan informasi yang salah yang diulangi dengan setia oleh media arus utama,” katanya. 


Dalam penggambaran pembunuhan Abu Akleh, The Guardian menggambarkan Al Jazeera sebagai media yang menuding Israel membunuh salah satu jurnalisnya. Lantas klaim ini disusul dengan platform Israel bahwa jurnalis Akleh mungkin telah terkena tembakan Palestina.  


 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi