Kamis, 16/05/2024 - 10:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Di Pemilu 2024, Isu Radikal dan Intoleran Diprediksi Tidak Laku Lagi

BANDA ACEH – Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan bahwa, situasi politik sekarang jauh lebih cair dan terbuka sehingga isu dikotomis seperti radikal, nonradikal, dan semacamnya tak bakal lagi laku pada pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Hal-hal seperti itu tidak perlu dan tidak laku lagi dijual pada pilpres 2024,” ujar Siti, hari ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut analisis Siti, jika dibandingkan pemilu 2019, saat ini situasi jauh lebih cair dan terbuka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pada pemilu sebelumnya masyarakat terdikotomi. Label radikal, nonradikal, dan intoleran cukup kental mewarnai pesta demokrasi pada Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Film Propaganda Vladimir Putin Beredar, Hanya Pakai Popok dan Kepergok Selingkuh

Dia memperkirakan dalam menyongsong Pilpres 2024 diyakini masyarakat tidak akan berpandangan kelompok tertentu lebih religius, nasionalis, dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kendati demikian, khusus pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Siti memberikan pandangan tersendiri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut dia, pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menunjukkan perlunya sinergi dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dari pertemuan tersebut menunjukkan politik ini sangat inklusif dan terbuka,” kata Siti Zuhro

ADVERTISEMENTS

Dengan kata lain, tidak ada satu pihak yang bisa mengatakan atau mengklaim dirinya digdaya sehingga koalisi beberapa partai politik diharuskan dalam menghadapi pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS

Meskipun basis massa Nahdlatul Ulama di Tanah Air tergolong kuat, menurut dia, berdasarkan fatwa PBNU, belum tentu (rekomendasinya, red) tertuju pada PKB pada Pilpres 2024.

Berita Lainnya:
Pj Bupati Jombang Ingatkan Pesan Bung Karno ke Pekerja

Dia melihat saat ini saling ketergantungan tersebut begitu menonjol. Artinya, tidak tidak ada pihak yang bisa mengatakan seolah-olah hanya orang tertentu yang bisa jadi arsitek atau mendominasi perpolitikan Indonesia.

“Ini sangat bagus karena pemilu akan mengedepankan sisi-sisi positif dan itu yang kita harapkan,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi