Kamis, 02/05/2024 - 12:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Taliban Sebut AS Jadi Hambatan Terbesarnya untuk Peroleh Pengakuan Internasional

ADVERTISEMENTS

Taliban mengklaim sudah punya semua syarat untuk diakui dunia internasional.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KABUL — Kelompok Taliban menuding Amerika Serikat (AS) menghalau jalan mereka memperoleh pengakuan internasional atas pemerintahannya saat ini di Afghanistan. Taliban mengklaim, mereka telah memiliki semua syarat untuk diakui pemerintahannya oleh dunia internasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Sejauh menyangkut pengakuan oleh negara-negara asing, saya pikir AS adalah hambatan terbesar,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dikutip laman Voice of America (VoA), Sabtu (18/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Polandia: Belum Ada Keputusan untuk Jadi Tuan Rumah Senjata Nuklir
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Mujahid, AS tak membiarkan negara lain mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Washington sampai sekarang masih menolak mengambil langkah apa pun terkait isu pengakuan Taliban.

ADVERTISEMENTS

Mujahid mengklaim, Taliban telah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan agar pemerintahannya diakui di Afghanistan. Dia mengingatkan semua negara, termasuk AS, mereka perlu menyadari bahwa keterlibatan politik dengan Taliban adalah kepentingan semua pihak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebab, hanya dengan tindakan semacam itu dunia dapat secara resmi membahas “keluhan” mereka terhadap Taliban. Mujahid kembali menekankan, Taliban ingin memiliki hubungan baik dengan AS, sejalan dengan kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak di Doha, Qatar, pada Februari 2020 lalu.

Berita Lainnya:
Sekolah Tatap Muka di Bangladesh Dibuka Lagi Meski Gelombang Panas Masih Terjadi


“Kami adalah musuh dan memerangi AS selama AS menduduki Afghanistan. Perang itu telah berakhir sekarang,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum ada satu pun negara yang mengakui pemerintahan Taliban. Beberapa negara Barat, termasuk AS, bahkan masih menerapkan sanksi ekonomi terhadap Afghanistan yang kini dipimpin Taliban.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi