Selasa, 30/04/2024 - 14:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Kolesterol Tetap Tinggi Meski Sudah Konsumsi Statin, Ini Kemungkinan Penyebabnya

ADVERTISEMENTS

Statin kurangi risiko masalah kesehatan terkait kolesterol sebanyak 50 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Statin yang dikenal sebagai obat penurun kolesterol cukup berperan dalam membatasi tingkat penyakit jantung bagi sebagian pasien. Akan tetapi, ada sejumlah kondisi yang mencegah obat bekerja optimal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Terdapat tiga masalah yang dapat menyebabkan kadar kolesterol terus meningkat, bahkan saat mengonsumsi statin. Kondisi pertama adalah kemungkinan seseorang memiliki masalah pada tiroid, hati, atau ginjal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kondisi kedua adalah apabila pasien menyantap makanan tinggi lemak jenuh saat menerima pengobatan statin. Hal itu cenderung menghambat efek obat. Karena itu, pilih pola makan yang menyehatkan jantung.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
WALHI Aceh Laksanakan Diskusi Bersama Peringati Hari Bumi

Obat juga sebenarnya tidak bekerja dengan segera. Dokter harus memeriksa kadar kolesterol sekitar dua bulan untuk melihat apakah tingkatannya telah menurun dan statin bekerja dengan cukup baik bagi tubuh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Keterangan dari WebMD menyebutkan bahwa statin bekerja paling baik pada dosis sedang hingga tinggi. Dokter mungkin menyarankan mengambil dosis yang lebih tinggi untuk melihat dampaknya terhadap kadar kolesterol.

Kondisi ketiga yang membuat kolesterol seseorang tetap naik meski sudah mengonsumsi obat statin ialah adanya resistensi statin. Dalam beberapa kasus, resistensi statin dikaitkan dengan faktor genetik.

Berita Lainnya:
KONI Aceh Optimis PON 2024 Berjalan Sukses

Jika kolesterol tidak berangsur turun setelah minum statin, dokter bisa meminta pasien melakukan tes genetik atau jenis tes lain. Terlepas dari hasilnya, penting untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan sebelum berhenti mengonsumsi obat.

Menurut American Health Association, statin dapat mengurangi risiko masalah kesehatan terkait kolesterol sebanyak 50 persen. Akan tetapi, begitu pengobatan berhenti, risiko masalah kesehatan justru berlipat ganda.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi