Sabtu, 27/04/2024 - 01:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Menkes dan Menkeu G20 Bertemu Bahas Sumber Dana Darurat Kesehatan

ADVERTISEMENTS

Alokasi dana yang tersedia hanya 50 persen dari solusi krisis kesehatan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 YOGYAKARTA – Para menteri kesehatan dan keuangan negara G20 membahas sumber keuangan dan pemanfaatan dana darurat kesehatan dalam agenda The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta, Selasa (21/6/2022) malam.”Malam tadi, pagi, dan sore ini, kita akan membahas tentang objektif nomor satu dan nomor dua, sumber dana dan juga penggunanya. Izinkan saya membagikan masukan yang saya terima dari banyak teman maupun organisasi yang melakukannya,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memimpin agenda.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Topik pembahasan pertama berkaitan dengan pembentukan lembaga perantara keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) yang merupakan upaya memobilisasi sumber pembiayaan dan kebutuhan lainnya melalui mekanisme yang lebih permanen.FIF digagas untuk memperkuat peran The Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A) yang saat ini menjadi akses keuangan sejumlah negara dalam upaya pengendalian pandemi, namun masih bersifat adhoc.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
ASDP Evaluasi Pelayanan Mudik untuk Hadapi Arus Balik


“Yang pertama, terima kasih kepada Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, para menteri keuangan G20. Kami meresmikan sumber dana,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Tujuan kedua, kata Budi, G20 perlu menyepakati penggunaan dana darurat kesehatan dunia sebab alokasi dana yang tersedia saat ini hanya 50 persen dari solusi krisis kesehatan global.Dana yang terkumpul melalui FIF bertujuan untuk mempermudah akses negara dalam mengupayakan tindakan medis darurat seperti terapi pengobatan, pengembangan vaksin dan diagnostik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Tujuan selanjutnya adalah menghubungkan fasilitas laboratorium genom sekuensing internasional. “Jadi kami dapat mengidentifikasi patogen di mana saja di dunia dengan cepat, berbagi informasi kepada ilmuwan global untuk dikembangkan,” katanya.


Terkait kebutuhan diagnostik, kata Budi, Indonesia perlu menyelaraskan standar protokol kesehatan global. Berkaca pada perjalanan pandemi Covid-19, pergerakan tenaga kerja dan barang terhenti akibat kebijakan lockdown di sejumlah negara.

Berita Lainnya:
PLN Jamin tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Periode April-Juni 2024


“Pandemi mengakibatkan krisis ekonomi dan kemudian bisa menjadi krisis sosial atau politik,” katanya.


Untuk itu, G20 bidang kesehatan perlu mendefinisikan dana, protokol kesehatan global untuk pandemi di masa depan, kata Budi menambahkan.Tujuan terakhir, kata Budi, G20 perlu memperluas manufaktur global dan fasilitas penelitian untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, tidak goyah akibat dampak pandemi.


Sementara itu, agenda pertemuan menteri kesehatan dan keuangan G20 yang berlangsung di Keraton Ballroom Hotel Marriot Yogyakarta dihadiri secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, delegasi Bank Dunia, Global Fund, GISAID. Mayoritas menteri keuangan negara G20 hadir secara daring dalam kegiatan itu.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi