Rabu, 29/05/2024 - 05:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tanggapi Klaim Mahathir, DPR: Kita Tak Ngungkit-ngungkit Wilayah Malaysia yang Dulu Bagian Majapahit

BANDA ACEH – Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP TB Hasanuddin turut menanggapi pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad yang mengklaim Kepulauan Riau (Kepri) bagian dari wilayahnya. Ia menyebut Mahathir tidak bijaksana.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Menurut hemat saya, pernyataan itu tidak tepat dan tak bijak. Batas-batas antara Singapura, Kepri (Indonesia), dan Malaysia saat ini sudah final dan tak perlu dipermasalahkan lagi,” kata TB Hasanuddin kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
KPU Salah Baca Duplik, Hakim Saldi Isra Singgung Kekalahan Thomas dan Uber

Hasanuddin lantas mengungkit wilayah Majapahit yang berada di Malaysia. Ia menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah mempermasalahkan terkait hal itu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Indonesia juga tak pernah mempermasalahkan dan mengungkit-ungkit wilayah Malaysia yang dulu menjadi bagian dari wilayah Majapahit,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
World Water Forum ke-10, Artha Graha Peduli bersama UGM Gelar Workshop Water-Energy Nexus

Lebih lanjut, Hasanudin meminta masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan klaim Mahathir. Ia menyerahkan persoalan itu kepada Kementerian Luar Negeri RI,

“Kita tak boleh terpancing oleh pendapat yang dapat memancing ketegangan di wilayah ini. Soal (sikap) Kemlu, ya terserah Kemlu saja,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi