Senin, 06/05/2024 - 12:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

SEANUTS II: 1 di Antara 3,5 Anak di Jawa-Sumatra Alami Stunting

ADVERTISEMENTS

Prevalensi anak stunting di Jawa-Sumatra sebesar 28,4 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Penelitian terbaru dari South East Asian Nutrition Surveys kedua (SEANUTS II) mendapati prevalensi anak stunting dan anemia, khususnya di antara anak-anak usia di bawah lima tahun di Indonesia, masih tinggi. Sebagian anak Indonesia yang menjadi bagian dari penelitian mengenai status gizi, asupan gizi, perilaku dan gaya hidup di empat negara Asia (Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam) itu juga belum terpenuhi rata-rata asupan vitamin dan mineral yang direkomendasikan untuk tumbuh kembangnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

SEANUTS II merupakan lanjutan SEANUTS I yang dipublikasikan pada2013. Penelitian skala besar ini dilakukan oleh FrieslandCampina, dalam rentang waktu antara 2019 dan 2021, bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Anak Obesitas Lebih Berisiko Kena Multiple Sclerosis Ketika Dewasa
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Studi ini melibatkan hampir 14 ribu anak antara usia enam bulan hingga 12 tahun, khusus menyoroti triple burden of malnutrition yang terdiri dari kekurangan gizi, kekurangan zat gizi mikro, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Ketiga masalah ini sering kali terjadi berdampingan di suatu negara dan bahkan bisa terjadi dalam satu rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Stunting adalah salah satu bentuk dari kekurangan gizi di Indonesia yang masih menjadi isu yang perlu diperhatikan. Peneliti Utama SEANUTS II di Indonesia, Prof Rini Sekartini, menjelaskan bahwa kasus stunting masih banyak ditemukan pada anak di wilayah Jawa-Sumatra dengan prevalensi sebesar 28,4 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh: Silaturrahmi Kunci Menghadapi Tantangan Zaman


Ini artinya, satu di antara 3,5 anak berperawakan pendek. Adapun prevalensi anemia adalah 25,8 persen pada anak di bawah lima tahun. Sementara hampir 15 persen anak usia tujuh hingga 12 tahun memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Secara keseluruhan, SEANUTS II menunjukkan bahwa permasalahan stunted atau berperawakan pendek dan anemia masih ada, terutama pada anak-anak usia dini. Namun, untuk anak yang berusia lebih tua, tingkat prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas lebih tinggi,” kata Prof Rini dalam paparannya di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi