Senin, 06/05/2024 - 21:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

DPR Suarakan Persetujuan Konsolidasi BSI dan BTN Syariah

ADVERTISEMENTS

DPR yakin konsolidasi BTN Syariah meningkatkan penetrasi pasar BSI

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Keputusan pemerintah mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk.mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dinilai langkah tepat untuk memperkuat industri keuangan syariah. Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengatakan perlunya konsolidasi seluruh bank syariah pelat merah dalam satu atap.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Konsolidasi ini bagus, tinggal BTN Syariah yang belum dilebur ke BSI,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (23/6).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Satu pekerjaan rumah besar perbankan syariah adalah meningkatkan penetrasi pasar. Achmad mengatakan, dengan hadirnya BTN Syariah di BSI akan menjadi suntikan tenaga baru bagi industri keuangan syariah.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Aset dan keahlian khusus BTN dalam menggarap pembiayaan perumahan akan menjadi modal kuat BSI masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia. Bergabungnya BTN Syariah juga akan meningkatkan aset bank secara signifikan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Per Maret 2022, aset UUS milik BTN sebesar Rp 37,35 triliun. Preferensi masyarakat terhadap perbankan syariah juga cukup kuat dan membutuhkan dorongan dari berbagai pihak agar pertumbuhannya signifikan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak juga sepakat bahwa penyatuan seluruh bank syariah BUMN dalam satu atap akan melahirkan kekuatan baru bagi industri. Dia berharap konsolidasi akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Trenggono: Program Ekonomi Biru Mampu Hadirkan Data Geospasial


Amin pun mendukung langkah pemerintah asalkan BSI dapat berkomitmen untuk memperbesar pembiayaan kepada UMKM. Menurutnya, sejauh ini penyaluran pembiayaan dari bank syariah untuk sektor tersebut masih tergolong kecil.


Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan dari bank umum syariah dan UUS kepada UMKM per Februari 2022 Rp 78,59 triliun, naik 11,5 persen secara tahunan (yoy). Jumlah ini berkontribusi sebesar 19,1 persen dari total pembiayaan syariah.


Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan akuisisi BTN Syariah oleh BSI sesuai tren saat ini dengan bank-bank sudah harus melakukan konsolidasi. Skenario ambil alih BTN syariah juga diharapkan dapat membuat pasar syariah ke depan semakin berkembang.


“Oleh sebab itu saya mengimbau, akuisisi ini harus bisa dilakukan dengan lancar, dan sesuai Good Corporate Governance (GCC),” ujar Fathan.


Senada, dia menilai langkah tersebut juga perlu dilakukan guna memperkuat kapasitas BSI di kancah global. Ini bisa mendorong rencana BSI yang mau menjadi bank 10 besar bank syariah di dunia.

Berita Lainnya:
Lebaran Idul Fitri, Menhub Tetap Bahas Transportasi


Pertumbuhan perbankan syariah nasional dalam 10 tahun terakhir sendiri selalu di atas industri perbankan secara umum. Pada 2017, saat aset bank konvensional tumbuh kurang dari 10 persen (yoy), bank syariah melesat 18,8 persen (yoy).


Begitu pula dalam empat tahun setelahnya dengan aset bank syariah selalu tumbuh di atas 10 persen (yoy) dan bank konvensional rata-rata kurang dari sembilan persen (yoy). Kendati demikian pangsa pasar bank syariah tidak terkerek jauh.


Sejak 2012 hingga Februari 2022, penguasaan pasar bank yang menjalankan bisnis berdasarkan asas Islam ini hanya bergerak dari 4,37 persen menjadi lebih dari enam persen. Bila melihat tren, sejak 2012, pertumbuhan aset bank syariah melambat.


Pada 2012, bank syariah sempat mencatat kenaikan 24,1 persen (yoy). Kemudian hingga Februari 2022, bank syariah melaporkan pertumbuhan aset lebih dari 20 persen (yoy) hanya satu kali yakni pada 2016, sedangkan sisanya berkisar antara 8–14 persen secara tahunan.


Sementara itu dari sisi pembiayaan, bank syariah juga terpantau mengalami tren perlambatan pertumbuhan. Per Februari 2022, total pembiayaan naik 7,6 persen (yoy). Pada 2016 fungsi intermediasi bank syariah tumbuh 16,4 persen (yoy).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi