Selasa, 21/05/2024 - 09:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ketum PDIP Megawati Beberkan Alasan Partai Lain Tak Punya Hak Prerogatif

BANDA ACEH -Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menjelaskan alasan partainya memiliki hak prerogatif, sementara partai lain tidak. Hal itu disampaikan langsung saat pidato penutupan rakernas II PDIP hari ini.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut Mega, setiap partai memiliki aturan masing-masing yang berbeda dengan partai lain.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya harus jawab ya, karena partainya lain-lain. Tetapi di PDIP (itu ada, red). Itu kan sangat mudah sebenarnya dicerna. Tapi kalau di PDIP ya alhamdulillah,” jelasnya, Kamis (23/6/2022).

Berita Lainnya:
BNPB: Prabowo Ikut Pantau Penanganan Banjir Lahar Dingin

Mantan presiden kelima RI itu kemudian menjelaskan ihwal hak prerogatif yang dimilikinya sebagai Ketum PDIP. Ia mengaku hal tersebut dibuat berdasarkan kongres partai. 

“Itulah yang mereka berikan kepada saya dan itu diberikannya bukan melalui ketua umum lalu saya bikin sendiri produk hak prerogatif. Tidak, tapi institusi tertinggi kami yaitu kongres partai. Itulah yang diberikan pada ketua umum terpilih,” beber Mega. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Lebih lanjut, putri dari Soekarno itu menjelaskan bahwa hak prerogatif tidak hanya digunakan untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden. Namun juga digunakan untuk keperluan tertentu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Hak prerogatif itu sebenarnya bukan hanya untuk memilih capres dan cawapres. Jadi saya mempunyai tanggung jawab yang sangat berat, yaitu membawa kapal yang namanya PDIP ini,” tutup Mega. 

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi