Rabu, 08/05/2024 - 23:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Indonesia Siap Ekspor Unggas dan Produknya ke Singapura

ADVERTISEMENTS

Proses pembukaan akses pasar produk unggas Indonesia ke Singapura sudah sejak 2018

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan Indonesia siap mengekspor unggas dan produknya ke Singapura. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah pada acara Closing Meeting Audit Country Level Singapore Food Agency (SFA) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, pada Kamis (23/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada kesempatan tersebut Dirjen PKH Nasrullah menyampaikan, kedatangan Tim Audit SFA merupakan respon positif untuk menjalin kerjasama antara pihak Indonesia dengan Singapura, terutama dalam persiapan ekspor unggas dan produknya dari Indonesia ke Singapura.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Nasrullah menjelaskan, Indonesia saat ini telah mengekspor berbagai produk unggas seperti telur ayam tetas (Hatching Egg), Day Old Chicken (DOC), Karkas dan produk olahan ayam ke beberapa negara seperti Jepang, Myanmar, PNG, Qatar, Filipina, Uni Emirat Arab dan Timor Leste.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Proses pembukaan akses pasar produk unggas dari Indonesia ke Singapura sudah dimulai sejak 2018 dan sudah memberikan hasil yang baik, seperti produk telur asin yang sudah mampu menembus pasar ekspor Singapura,” ungkap Nasrullah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Khusus untuk unggas dan produk turunannya lainnya masih belum terdaftar sebagai negara yang dapat mengekspor ke Singapura, namun kami optimistis dapat memenuhi permintaan tersebut,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (24/6/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mentan Optimistis Pompanisasi Bisa Hasilkan Rp 150 Triliun Bagi Jabar

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat memenuhi kebutuhan unggas dan produknya ke Singapura, terutama sejak adanya penghentian ekspor livebird dari Malaysia ke Singapura.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Nasrullah menyebutkan, pasokan kebutuhan domestik juga tetap aman dengan adanya ekspor ini. Dari angka ketersediaan dan kebutuhan domestik pada tahun 2022 terdapat surplus yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan cadangan nasional maupun ekspor ke Singapura dan negara-negara lainnya.

“Singapura merupakan sebuah negara yang memiliki standar keamanan pangan yang tinggi, sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakatnya sebagai konsumen,” ungkap Nasrullah. “Kami siap memberikan jaminan bebas penyakit Avian Influenza (AI) berdasarkan penerapan sistem kompartemen unit usaha unggas,” katanya.

Tim SFA selama proses audit telah memperoleh gambaran tentang manajemen produksi unggas di Indonesia. Rangkaian proses Audit Country Level telah dilaksanakan mulai dari tanggal 20 sampai dengan 23 Juni 2022. Lokasi yang menjadi tujuan dari Tim Audit merupakan representasi Indonesia terhadap proses pengawasan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal PKH, proses karantina di pintu pengeluaran Tanjung Priok, proses pengujian dan surveillance di Laboratorium Nasional seperti BPMSPH dan Balai Veteriner, serta jaminan proses produksi di farm komersil dengan kompartemen bebas AI.

Berita Lainnya:
Lawan Ketidakpastian Ekonomi dengan Investasi Emas

Lebih lanjut Nasrullah sampaikan, pihak Indonesia telah memberikan semua Informasi secara transparan yang dibutuhkan oleh Tim Auditor Singapura tentang potensi industri perunggasan Indonesia, perkembangan situasi dan kebijakan pengendalian penyakit Avian Influenza (AI) di Indonesia, serta implementasi Kompartemen Bebas AI di Indonesia.

Menurutnya, dari segi kualitas, pemerintah berani memberikan jaminan karena perusahaan ataupun farm di Indonesia, terutama yang siap untuk ekspor telah memenuhi persyaratan seperti: Good Breeding Practices (GBP) Good Farming Practices (GFP), Good Manufacturing Practices (GMP), Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan lain lain.

“Indonesia memiliki program monitoring dan surveillance untuk menjamin keamanan komoditas ternak dan produk peternakannya,” ungkap Nasrullah. Selain itu, menurutnya, pemerintah melalui laboratorium pengujian yang terakreditasi juga rutin melakukan sampling terkait penyakit hewan seperti Avian Influenza (AI), New Castle Disease (ND) dan Salmonella, pemeriksaan residu obat dan antibiotik, serta penerapan kesejahteraan hewan di peternakan.

“Sampai dengan saat ini Indonesia memiliki 176 unit kompartemen bebas AI dari berbagai farm baik layer maupun broiler, dari jumlah tersebut yang nantinya akan bisa memasok livebird ke Singapura,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi