Rabu, 22/05/2024 - 04:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Korban Tewas Akibat Gempa Afghanistan Naik Jadi 1.150 Orang

ISLAMABAD — Korban tewas akibat gempa yang mengguncang pada Selasa (21/6/2022) di Afghanistan telah meningkat menjadi 1.150 orang.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Setidaknya 1.600 orang terluka dalam gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang timur Afghanistan, terang Abdul Wahid Rayan, pejabat senior Taliban dan direktur jenderal Kantor Berita Bakhtar yang dikelola negara, kepada Anadolu Agency pada Kamis (23/6/2022). Sekitar 1.800 rumah hancur, tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Petugas penyelamat terus membersihkan puing-puing untuk menyelamatkan korban terluka dan mengevakuasi jasad. Bantuan kemanusiaan dari Pakistan, Qatar, dan Iran telah tiba di lokasi.

Berita Lainnya:
Gedung Putih Sebut Israel Masih Terima 'Sebagian Besar' Senjata dari AS


Paktika dan Khost adalah provinsi Afghanistan yang paling terkena dampak di mana beberapa desa hancur total akibat gempa mematikan.


Menurut penduduk setempat, pemakaman massal diadakan pada hari Rabu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Rumah-rumah kami runtuh dan kami terpaksa hidup di bawah langit terbuka,” kata Jamatullah, seorang penduduk lokal di Paktika, berbicara kepada Anadolu Agency melalui telepon.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit, dengan beberapa orang dalam kondisi kritis

Berita Lainnya:
UAE Peringatkan Eskalasi Kawasan Menyusul Invasi Israel ke Rafah


“Kami membutuhkan makanan dan tempat tinggal,” kata Khalid Zadran, juru bicara polisi Kabul, dalam sebuah tweet.

ADVERTISEMENTS


Pada hari Rabu, pemerintah sementara Taliban di Afghanistan mengumumkan paket bantuan 1 miliar Afghani (lebih dari 11 juta dolar AS) untuk para korban. Namun, negara itu kekurangan uang setelah keluarnya pasukan asing Agustus lalu dan jatuhnya pemerintahan Kabul yang didukung AS.

ADVERTISEMENTS

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi