Rabu, 01/05/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

DIGITALEKONOMI

Andalkan AquaLink, Delos Dorong Penyelesaian Masalah Rantai Pasok Petambak Udang

ADVERTISEMENTS

AquaLink merupakan bagian dari strategi Delos untuk memacu pertumbuhan industri.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Panen raya adalah waktu yang ditunggu-tunggu petambak udang dalam siklus usaha. Harapannya, dengan jumlah panen yang besar bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Karena itulah, penting sekali bagi petambak udang menguasai hal seputar proses value chain dan supply chain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Berangkat dari hal itu, startup aquatech Indonesia, Delos, berusaha mengantisipasi hal ini dengan  AquaLink. Melalui AquaLink, Delos akan mengonsolidasikan value chain dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan bahan baku seperti benur dan pakan, pemrosesan, pemasaran, jalur ekspor, hingga penjualan langsung ke pasar luar negeri seperti Jepang dan Amerika, yang tentunya bernilai lebih tinggi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Delos mampu memberikan solusi berbasis data untuk masalah sehari-hari yang dihadapi petambak udang, dan sejauh ini Delos telah terbukti berhasil mengoptimalisasikan pengelolaan dan meningkatkan daya guna tambak. Sambutan positif telah terasa sejak November 2021 lalu, jangkauan tambak Delos kini semakin luas tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Saat ini, banyak permintaan dari berbagai wilayah agar kami membantu mereka. Masih ada ribuan hektar tambak potensial yang dapat dikembangkan. Kami memang ingin mendorong Indonesia untuk sadar bahwa lautan kita yang luas memiliki potensi besar untuk menjadi sumber penggerak ekonomi nasional yang besar dan berkelanjutan,” kata CEO Delos Guntur Mallarangeng di Jakarta, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ideas: Realisasi Zakat Fitrah dengan Baik Bisa Tekan Kemiskinan Ekstrem


Seperti diketahui, harga jual udang menjadi tinggi ketika sudah berada di pasar luar negeri.  Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa petambak udang juga perlu memperhatikan supply chain atau rantai pasok yang terintegrasi ke pasar luar negeri, meskipun biaya operasional dan risiko panennya tergolong tinggi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Adanya perubahan kecil dalam kualitas air atau pakan saja dapat berdampak besar pada hasil panen. Delos, yang mampu menghasilkan produktivitas panen 2-3 kali rata-rata industri, dapat memberikan solusi kepada tantangan tersebut dengan mengimplementasikan sistem pengelolaan tambak modern dan solusi rantai pasokan untuk meningkatkan produktivitas.


Selain produktivitas, rantai pasok (supply chain) yang terintegrasi ke pasar luar negeri masih menjadi masalah mendasar bagi industri akuakultur Indonesia. AquaLink sebagai sebuah produk integrasi supply chain, yang akan menghubungkan petambak udang dengan rantai pasokan dunia untuk memfasilitasi penjualan hasil panen dengan harga dan sistem pembayaran yang terbaik.

Berita Lainnya:
Pemerintah Berlakukan Relaksasi HET Beras Medium Jadi Rp 12.500 per Kg


“Indonesia dapat bersaing di industri makanan laut internasional.  Asalkan petambak udang di Indonesia sudah dapat mengkonsolidasikan mulai dari proses awal, pemilihan benur, pakan, dan panen yang baik, serta pengemasan hingga ekspor ke Amerika dan Eropa. DELOS bermimpi mempunyai merk udang sendiri, made in Indonesia yang bisa bersaing di luar negeri,” lata dia.


Dilansir dari Antara, AquaLink sendiri merupakan salah satu fasilitas yang diberikan Delos, selain AquaHero. AquaLink merupakan bagian dari strategi Delos untuk memacu pertumbuhan industri akuakultur dan memulai ‘Revolusi Biru’ di Indonesia. 


“Delos memperkenalkan misi ‘Revolusi Biru’ sebagai sebuah rencana untuk mengembangkan dan memodernisasikan teknologi akuakultur Indonesia untuk bersaing dengan pemain-pemain industri akuakultur di dunia.  Prospek usaha di bidang agrikultur menjadi salah satu industri akar rumput yang berperan besar untuk GDP Indonesia, dan berkontributor cukup signifikan dari industri perikanan Indonesia,” kata dia.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi