Rabu, 08/05/2024 - 15:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Peretas Diduga Bocorkan Data 1 Miliar Penduduk China 

ADVERTISEMENTS

Seseorang menjual hampir 24 terabyte data berisi informasi penduduk China.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 HONG KONG — Seorang peretas mengklaim telah memperoleh data 1 miliar penduduk China dari database kepolisian Shanghai. Jika data ini dikonfirmasi, maka akan menjadi salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam sebuah unggahan di forum peretasan online Breach Forums minggu lalu, seseorang yang menggunakan nama “ChinaDan” menawarkan untuk menjual hampir 24 terabyte (24 TB) data, yang berisi informasi tentang satu miliar warga China. Termasuk beberapa miliar catatan kasus kriminal. Seseorang itu menjual data tersebut senilai 10 Bitcon atau bernilai sekitar 200 ribu dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Data tersebut konon mencakup informasi dari database Kepolisian Nasional Shanghai termasuk nama, alamat, nomor identifikasi nasional dan nomor ponsel, serta perincian kasus. Sampel data yang dilihat oleh kantor berita The Associated Press mencantumkan nama, tanggal lahir, usia, dan nomor ponsel. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Menlu Blinken Tuduh China mencoba pengaruhi pemilu AS mendatang


Bahkan informasi tentang anak di bawah umur juga termasuk dalam data tersebut. Associated Press tidak dapat memverifikasi keaslian sampel data itu. Sementara lolisi Shanghai tidak menanggapi permintaan komentar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kebocoran data itu awalnya memicu diskusi di platform media sosial China, Weibo. Tetapi platform tersebut memblokir pencarian kata kunci untuk “kebocoran data Shanghai”.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Satu orang mengatakan mereka skeptis dengan kebocoran data itu. Sampai akhirnya mereka berhasil memverifikasi beberapa data pribadi yang bocor secara online, dengan mencoba mencari orang-orang di Alipay menggunakan informasi pribadi mereka.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Semuanya, harap berhati-hati kalau-kalau ada lebih banyak penipuan melalui telepon di masa depan,” kata mereka dalam unggaha  di Weibo.

Berita Lainnya:
Pekerja Kemanusiaan Belgia Tewas dalam Pengeboman di Rafah


Para ahli mengatakan, jika pelanggaran itu benar, maka akan menjadi kebocoran data terbesar dalam sejarah. mitra dan Kepala Teknologi di firma riset kebijakan Trivium China, Kendra Schaefer, mengatakan, sulit untuk menguraikan kebenaran dari rumor yang sudah beredar. Tetapi rumor tersrbut dapat dikonfirmasi melalui file yang ada. Menurut Direktur Pelaksana di perusahaan keamanan Network Box yang berbasis di Hong Kong, Michael Gazeley, mengatakan, kebocoran data seperti itu cukup umum.


“Ada sekitar 12 miliar akun yang disusupi yang diposting di Dark Web saat ini. Itu lebih dari jumlah total orang di dunia,” ujat Gazeley, seraya menambahkan bahwa sebagian besar kebocoran data berasal dari AS.


 


sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi