Selasa, 30/04/2024 - 02:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Twitter Tantang Pemerintah India dalam Kasus Penyensoran Konten

ADVERTISEMENTS

Twitter mengonfirmasi otoritas India telah meminta penyensoran sejumlah akun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 NEW DELHI — Perusahaan media sosial Twitter menjalani proses peradilan untuk menentang Pemerintah India yang memerintahkannya memblokir konten di platformnya. Itu menjadi kasus terbaru antara Twitter dan otoritas India yang dituduh berusaha membungkam kritik, baik secara langsung maupun daring.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Harian Indian Express dalam laporannya pada Rabu (6/7/2022) mengungkapkan, dalam kasus yang diajukan ke pengadilan di Bangalore itu, Twitter menuduh bahwa dasar dari banyak akun dan konten yang ditandai otoritas India sangat “berlebihan dan sewenang-wenang” serta “tidak proporsional”. Menurut beberapa sumber, kepada pengadilan, Twitter menjelaskan, kementerian India gagal membuktikan soal bagaimana konten yang ingin dihapus melanggar aturan teknologi informasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Twitter dan pemerintah India masih menolak kasus yang tengah bergulir di pengadilan tersebut. Pekan lalu, Twitter mengonfirmasi bahwa otoritas India telah memintanya melakukan penyensoran secara lokal terhadap sejumlah akun dan puluhan unggahan, termasuk di dalamnya yang berbicara tentang menurunnya kebebasan berbicara di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS


Saat ini terdapat lebih dari 20 juta pengguna Twitter di India. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi yang berhaluan Hindu nasionalis memang telah berusaha memiliki kontrol lebih besar atas konten-konten di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Satu Siswa Tewas dalam Penembakan di Sekolah Finlandia


Tahun lalu, saat kelompok petani menggelar demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintah, Twitter diminta menghapus puluhan akun yang mendukung aksi tersebut. Namun permintaan itu tak dipenuhi dan akhirnya membuat pemerintah India geram.


India menuding Twitter sengaja mengabaikan aturan teknologi informasi terbaru yang mulai berlaku pada Mei 2021. Para kritikus telah mengkhawatirkan bahwa aturan itu dapat digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat.


Pemerintah India pun diketahui pernah memerintahkan Twitter dan Facebook untuk menghapus puluhan unggahan yang mengkritisi penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintahan Narendra Modi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi