Sabtu, 25/05/2024 - 11:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Antisipasi Gelombang Tidak Percaya Pemerintah, Zulhas Harus Minta Maaf ke Publik

BANDA ACEH -Menteri Perdagangan yang sekaligus Ketua Umum DPP PAN disorot publik karena videonya mempromosikan putrinya Futri Zulva Safitri saat lakukan operasi pasar murah minyak Goreng di Lampung.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan bahwa hal itu tidak masalah sepanjang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP PN.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Meski demikian, kata Dedi, publik tidak akan bisa membedakan kapan Zulhas sebagai dalam posisi Mendag dan kapan menjalankan amanah sebagai Ketua Umum DPP PAN.

Berita Lainnya:
Kenaikan Biaya UKT Bakal Menambah Berat Beban Masyarakat

“Hanya saja persoalannya darimana publik mengetahui perbedaan Zulhas sebagai politisi dan sebagai pejabat publik, inilah masalah itu datang, ada etika moral yang disandang Zulhas,” demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (11/7).

Sebagai pejabat publik, ditambahkan Dedi, Zulhas tidak dapat leluasa menjalankan aktivitas politik di saat ia mengemban amanah pejabat publik.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Om-om Botak Asri Damuna Ajak YouTuber Korea Jiah ke Hotel Bela Diri: Itu Kebudayaan

Ia pun menyarankan mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar meminta maaf secara terbuka. Utamanya, pada Presiden Joko Widodo karena telah membuat batas profesional itu kabur.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Jangan sampai muncul gelombang tidak percaya pada pemerintah lantaran para menterinya tidak lihai menjaga etika moral politik,” demikian kata Dedi.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi