Minggu, 05/05/2024 - 17:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Biden Datang, B'Tselem Pasang Papan Reklame Ingatkan Perilaku Apartheid Israel

ADVERTISEMENTS

Israel telah menggusur ribuan keluarga Palestina dari rumah mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

YERUSALEM — Sebuah papan reklame yang menyatakan Israel adalah negara apartheid telah dipasang oleh kelompok hak asasi manusia B’Tselem di Tepi Barat yang diduduki. Papan reklame tersebut dipasang menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Tuan Presiden, ini apartheid,” bunyi papan reklame hitam putih dilansir dari Al Araby, Kamis (14/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Organisasi itu juga memposting gambar papan reklame di media sosial dengan pernyataan yang mendesak Biden untuk mengakui Israel melakukan kebijakan apartheid terhadap Palestina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi pada Syawal, Termasuk Perang Uhud


 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Presiden Biden, ini apartheid. Kunjungan presiden AS mengabadikan kenyataan alih-alih mengubahnya”, bunyi pernyataan itu.


“Simetri palsu, mengunjungi Yerusalem Barat serta Wilayah Pendudukan, tidak mengubah fakta bahwa Yerusalem juga mengontrol OPT. Ketika AS berhenti mendukung apartheid Israel, itu akan berakhir.”

 


Dalam perjalanan Timur Tengah pertamanya sebagai presiden pada 13-16 Juli, Biden diperkirakan akan bertemu secara terpisah dengan para pemimpin Palestina dan Israel.


 


Para pejabat Palestina mengatakan sepertinya Washington tidak akan membahas masalah-masalah utama termasuk pembukaan kembali konsulat AS di Yerusalem Timur, penghapusan Organisasi Pembebasan Palestina dari wp-signup.php organisasi teror Kongres AS, atau deklarasi perbatasan 1967 sebagai dasar untuk negosiasi masa depan dengan Israel.

Berita Lainnya:
Kementerian: Serangan Israel Tewaskan Lagi 37 Warga Palestina di Gaza


 


Pendudukan Israel yang berkelanjutan atas tanah Palestina dan penganiayaan serta kekerasannya terhadap warga Palestina telah digambarkan sebagai apartheid oleh Amnesty International dan Human Rights Watch. Israel memiliki sejarah mendiskreditkan individu dan organisasi yang berusaha mengkritik perlakuannya terhadap warga Palestina.


 


Pasukan Israel telah menggusur ribuan keluarga Palestina dari rumah mereka sejak negara itu didirikan pada 1948 dan terus menduduki Tepi Barat dan mengepung Jalur Gaza. Israel juga telah membangun ratusan permukiman ilegal di tanah Palestina.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi