Jumat, 26/04/2024 - 09:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

AS dan Arab Saudi Sepakat Cegah Iran Kembangkan Senjata Nuklir

ADVERTISEMENTS

Biden menegaskan komitmen AS untuk mendukung keamanan dan pertahanan teritorial Saudi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 RIYADH — Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi sepakat untuk menghentikan ambisi Iran memperoleh senjata nuklir.  Kantor berita pemerintah Saudi, SPA, mengatakan, kesepakatan ini dicapai dalam kunjungan Presiden Joe Biden ke Riyadh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dalam sebuah pernyataan, Biden menegaskan komitmen berkelanjutan Amerika Serikat untuk mendukung keamanan dan pertahanan teritorial Arab Saudi. Termasuk memfasilitasi Kerajaan Saudi untuk mendapatkan kemampuan yang diperlukan dalam mempertahankan rakyat dan wilayahnya dari ancaman eksternal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Iran dan Saudi memutuskan hubungan pada 2016 karena mendukung pihak yang berlawanan dalam perang proksi di seluruh wilayah, mulai dari Yaman hingga Suriah. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Iran Sebut Hanya Targetkan Situs Militer Israel dalam 'Serangan Terbatas'


“Arab Saudi dan Amerika Serikat menggarisbawahi perlunya untuk lebih mencegah campur tangan Iran dalam urusan internal negara lain, termasuk dukungannya untuk terorisme melalui proksi bersenjatanya, dan upaya mengacaukan keamanan dan stabilitas kawasan,” kata pernyataan bersama AS dan Saudi.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Saudi dan AS menekankan pentingnya menjaga arus perdagangan bebas melalui jalur perairan internasional yang strategis, seperti Bab al-Mandab dan Selat Hormuz. Pada 2015, Iran menandatangani kesepakatan dengan enam negara besar untuk membatasi program nuklirnya agar lebih sulit mendapatkan senjata dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi. Kesepakatan itu dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan untuk kebutuhan sipil.

Berita Lainnya:
Semangat China Perluas Inisiatif 'Jalur Sutra Digital'


Pada 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari JCPOA. Ketika itu Trump mengatakan, JCPOA tidak cukup untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.


Sejak itu, Iran meningkatkan beberapa kegiatan nuklir melalui peningkatan pengayaan uranium. Di bawah pemerintahan Biden, AS ingin kembali menghidupkan JCPOA. Hingga kini negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut belum mencapai hasil.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi