Rabu, 29/05/2024 - 08:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Komisi I Minta Pemerintah Jamin Keselamatan WNI di Sri Lanka

Setidaknya ada 340 warga negara Indonesia yang berada di Sri Lanka.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

JAKARTA — Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menjelaskan, setidaknya ada 340 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sri Lanka. Mayoritas adalah pekerja migran sektor pariwisata dan sektor konstruksi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Ia meminta pemerintah Indonesia memastikan perlindungan para WNI yang berada di Sri Lanka. Apalagi negara tersebut tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk, yang berdampak kepada situasi keamanan di sana.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Pelindungan WNI sangat penting, utamanya untuk memastikan mereka tidak terkena imbas baik fisik seperti keselamatan pribadi akibat unjuk rasa maupun krisis karena kehilangan pekerjaan akibat gejolak ekonomi dan politik,” ujar Christina lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (16/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
WHO: Invasi Israel ke Rafah Bisa Jadi Bencana Kemanusiaan

Komisi I juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mematangkan rencana kontinjensi dalam penanganan situasi di Sri Lanka. Mulai dari distribusi bantuan logistik sampai dengan evakuasi WNI ketika situasi semakin parah.

“Kami meminta agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Kolombo untuk memonitor perkembangan. Termasuk mematuhi arahan KBRI seperti menghindari tempat-tempat kerumunan massa, membatasi pergerakan kecuali untuk hal-hal esensial,” ujar Christina.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Aksi protes terhadap krisis ekonomi Sri Lanka telah membara selama berbulan-bulan dan memuncak akhir pekan lalu ketika ratusan ribu orang mengambil alih gedung-gedung pemerintah di Kolombo. Para pengunjuk rasa menyalahkan keluarga Rajapaksa dan sekutunya atas inflasi yang tak terkendali, kekurangan barang-barang pokok, dan korupsi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
AS Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata

Antrian mengular di luar pompa bahan bakar telah menjadi hal biasa, sementara pemerintah telah menutup sekolah dan memberlakukan kerja dari rumah bagi pekerja kantoran untuk menghemat bahan bakar. Negara berpenduduk 22 juta itu hampir kehabisan dolar untuk impor dan gagal membayar pinjaman luar negeri.

ADVERTISEMENTS

Inflasi utama mencapai 54,6 persen bulan lalu dan bank sentral telah memperingatkan bahwa itu bisa naik menjadi 70 persen dalam beberapa bulan mendatang. Sri Lanka telah memulai diskusi awal dengan Dana Moneter Internasional tentang pinjaman bailout potensial, tetapi ini telah terganggu oleh kekacauan pemerintah terbaru.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi