Jumat, 26/04/2024 - 10:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Legislator: Malaysia Diminta Hormati MoU Penempatan dan Perlindungan PMI 

ADVERTISEMENTS

Indonesia hentikan sementara pengiriman PMI sebagai bentuk protes ke Malaysia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mendukung langkah pemerintah menghentikan sementara pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Rahmad mendesak pemerintah Malaysia menghormati MoU yang telah disepakati dengan pemerintah Indonesia terkait Penempatan dan Perlindungan PMI Sektor Domestik.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Kalau memang mereka masih membutuhkan rakyat kita untuk bekerja di Malaysia ya silakan hormati dan jalankan keputusan yang sudah ditandatangani di Mou itu,” kata Rahmad kepada Ahad (17/7/2022). 

ADVERTISEMENTS


Jika Malaysia konsisten menjalankan apa yang telah disepakati dalam MoU tersebut, dia menyakini pemerintah akan segera membuka kembali penempatan PMI ke Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Malaysia Kecewa Hak Veto Halangi Palestina Jadi Anggota Penuh PBB


Namun kalau masih belum ada perubahan sikap dari Malaysia, maka parlemen mendukung langkah  Pemerintah Indonesia terhadap langkah pemberhentian sementara tersebut. 


“Sekarang bola di tangan kerajaan Malaysia, keputusan bola di tangan Malaysia, mau dibuka ya ikutin dan taati perintah dari perjanjian atau MoU itu, kalau tidak ya hak kita untuk melindungi calon migran kita,” tegasnya. 


Politisi PDIP itu menilai perjanjian tersebut penting agar warga negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja di Malaysia bisa terlindungi.


Sistem satu kanal (one channel system) dalam penempatan PMI dinilai tetap perlu diterapkan agar ada kejelasan pemberi kerja, serta kejelasan perusahaannya. Serta untuk memastikan tidak adanya eksploitasi terhadap PMI di Malaysia. 

Berita Lainnya:
Garuda Indonesia Jajaki Kerja Sama Korporasi dengan Jaringan Diaspora


“Kalau Malaysia masih keukeh menggunakan rekrutmen dengan sistem online seperti itu saya kira ya kita tetap kekeh juga untuk menghentikan sementara. Itu demi rakyat kita, demi perlindungan rakyat kita calon migran kita, demi terhindar dari eksploitasi demi terhindar suatu hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. 


Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan alasan penghentian pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke Malaysia. Dia menyebut, Malaysia telah melanggar nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 1 April 2022 lalu. 


Dalam MoU itu, kata Ida, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk hanya menggunakan sistem satu kanal (one channel system) dalam proses perekrutan PMI. Namun, Malaysia ternyata masih melakukan perekrutan dengan system maid online. 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi