Selasa, 07/05/2024 - 10:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia: Tak Diakuinya Krimea oleh NATO Jadi Ancaman Sistemik

ADVERTISEMENTS

Penolakan pengakuan Krimea merupakan ancaman langsung dan eksplisit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 MOSKOW — Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, keengganan Ukraina dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengakui Krimea sebagai bagian dari negaranya menjadi ancaman sistemik bagi Rusia. Moskow diketahui telah mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Jika negara lain, baik itu Ukraina atau negara NATO, percaya bahwa Krimea bukan Rusia, maka ini adalah ancaman sistemik bagi kita,” kata Medvedev saat berpidato di hadapan veteran Perang Dunia II, Ahad (17/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Menurut mantan presiden Rusia itu, penolakan pengakuan tersebut merupakan ancaman langsung dan eksplisit. “Terutama mengingat apa yang terjadi di Krimea. Krimea kembali ke Rusia,” ujar Medvedev. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sahkan RUU Bantuan Buat Ukraina, Israel, dan Taiwan, Biden: Kebutuhannya Sangat Mendesak


Komentar Medvedev muncul sehari setelah seorang pejabat di intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitskyi, mengatakan, Krimea dapat menjadi sasaran rudal HIMARS, yakni rudal buatan Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan Washington untuk membantu Kiev. Skibitskyi menjelaskan, Rusia telah meluncurkan serangan ke Ukraina dari Krimea dan Laut Hitam. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Oleh sebab itu, menurut Skibitskyi, Krimea dibenarkan untuk menjadi target serangan balik. Krimea memiliki nilai strategis bagi Rusia. Rusia membangun markas besar armada Laut Hitam-nya di Sevastopol. Isu Krimea turut berperan dalam pecahnya perang Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Eskalasi Konflik di Timur Tengah Akan Berdampak ke Komoditas Pangan


Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menyinggung tentang keinginan Ukraina bergabung dengan NATO. Menurutnya, jika hal itu terjadi, Kiev pasti ingin merebut kembali Krimea dari Rusia. Namun Putin menegaskan tidak akan melepaskan Krimea. Dengan situasi demikian, Putin menilai perang tidak akan terhindarkan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Sebelum melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Putin pernah mengakui bahwa Rusia, secara kekuatan militer, kalah dengan NATO. Kendati demikian, Putin mengingatkan, Rusia merupakan salah satu kekuatan nuklir terbesar di dunia. Dalam pandangan Putin, jika Rusia dan NATO berperang, tidak akan ada pemenang dalam pertempuran tersebut. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi