Jumat, 03/05/2024 - 18:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Penghargaan Ganjar, Warga Jateng: Justru Perusak Lingkungan

ADVERTISEMENTS

Warga Jateng menilai penghargaan lingkungan tak tepat diberikan untuk Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Warga Jawa Tengah, terutama mereka yang lingkungannya rusak atau terancam rusak, ramai-ramai menyatakan keberatan atas penghargaan lingkungan hidup yang diterima Gubernur Ganjar Pranowo. Sebab, berbagai kebijakan Ganjar dinilai justru merusak lingkungan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Warga Kabupaten Rembang bernama Suharno, misalnya, menyebut Ganjar tak pantas menerima penghargaan tersebut. Dia pun menilai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak cermat atau malah memang menutup mata dalam melihat rekam jejak kebijakan lingkungan yang dibuat Ganjar selama memimpin Jawa Tengah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Salah satunya adalah keputusan Ganjar menerbitkan izin baru untuk pabrik semen di Kendeng, Kabupaten Rembang, usai Mahkamah Agung mencabut izin lingkungan pabrik itu. Selain itu, Ganjar baru-baru ini juga menerbitkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang “seakan-akan membuka wilayahnya untuk aktivitas penambangan”.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“(Kebijakan-kebijakan) itu kan jelas tidak mencerminkan penghargaan yang diterima Ganjar kemarin,” kata Suharno dalam diskusi daring bertajuk ‘Konferensi Pers Rakyat Jawa Tengah- Penetapan Ganjar Sebagai Gubernur Perusak Lingkungan’ yang digelar LBH Semarang secara daring, Kamis (21/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dinkes Surabaya Minta Warga tidak Panik Soal Temuan Flu Singapura


Artinya, lanjut dia, penghargaan lingkungan untuk Ganjar itu tak berdasarkan fakta-fakta di lapangan. “Saya rasa, penghargaan itu malah semacam pesanan untuk memperbaiki citra Ganjar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Jadi kami masyarakat yang selama ini memperjuangkan lingkungan merasa kecewa berat terhadap KLHK memberikan penghargaan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,” imbuh pria yang tempat tinggalnya terdampak aktivitas pabrik semen itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Selain Suharno, ada pula warga Wadas bernama Feri Hidayah yang merasa keberatan atas penghargaan lingkungan untuk Ganjar itu. Sebab, Ganjar memperbolehkan penambangan quarry di Wadas meski sudah ditolak warga.


“Selandainya penambangan di Wadas dimulai, lingkungan akan rusak. Wilayah pesisir juga akan kebanjiran karena lokasi serapan air sudah hilang akibat penambangan,” kata Feri dalam kesempatan sama.

Berita Lainnya:
BNPB: 110 Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut


“Bagi kami, Ganjar belum tepat mendapat penghargaan lingkungan,” imbuhnya.


Ada pula Warga Demak yang mengaku keberatan. Warga bernama Masnuah itu mengaku khawatir dampak lingkungan yang akan muncul akibat proyek pembangunan tol Semarang-Demak di bawah Ganjar.


“Proyek tersebut akan semakin memperparah penurunan muka tanah di Demak. Alhasil, akan semakin banyak warga yang terdampak,” kata Masnuah.


Sebelumnya, Rabu (20/7), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 kepada Ganjar di Kantor KLHK.


Penghargaan Nirwasita Tantra diberikan kepada kepala daerah yang berhasil merumuskan kebijakan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup.


Ganjar mengaku penghargaan itu jadi tanggung jawab moral bagi dirinya untuk mengajak masyarakat melestarikan lingkungan. “Dapat penghargaan terus (merasa) senang dan hebat, tidak. Itu tanggung jawab moral,” ujar Ganjar.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi