Minggu, 05/05/2024 - 18:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Uni Eropa Setujui Penggunaan Vaksin Imvanex untuk Cegah Cacar Monyet

ADVERTISEMENTS

Komisi Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin Imvanex untuk cegah cacar monyet

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

KOPENHAGEN – Komisi Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin Imvanex buatan perusahaan bioteknologi asal Denmark, Bavarian Nordic, untuk vaksinasi dalam rangka pencegahan penyebaran monkeypox atau cacar monyet di Benua Biru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, risiko penyebaran penyakit tersebut tinggi di Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kabar tentang persetujuan itu diumumkan Bavarian Nordic, Senin (25/7/2022). Mereka mengungkapkan, persetujuan itu berlaku di semua negara anggota Uni Eropa serta di Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia. “Ketersediaan vaksin yang disetujui dapat secara signifikan meningkatkan kesiapan negara-negara untuk memerangi penyakit yang muncul, tetapi hanya melalui investasi dan perencanaan terstruktur dari kesiapan biologis,” kata Kepala Eksekutif Bavarian Nordic Paul Chaplin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelumnya Uni Eropa hanya menyetujui vaksin Bavarian untuk mengobati cacar. Namun pekan lalu, European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan vaksin tersebut untuk penanganan wabah cacar monyet di Benua Biru. Amerika Serikat (AS) dan Kanada sudah terlebih dulu memberi persetujuan serupa.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Virus Cacar Monyet Bermutasi di Kongo, Jadi Lebih Menular, Lesi Terkonsentrasi di Genital

WHO telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada Sabtu (23/7/2022) lalu. WHO sudah mengonfirmasi setidaknya 16 ribu kasus penyakit tersebut di lebih dari 75 negara. “Meskipun saya menyatakan PHEIC, untuk saat ini wabah (cacar monyet) terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menjelaskan, kendati dinyatakan sebagai PHEIC, risiko wabah cacar monyet moderat secara global, kecuali di Eropa. Ghebreyesus mengungkapkan, risiko penyebaran atau penularan penyakit tersebut tinggi di Benua Biru.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Afsel Lirik Keahlian Teknologi Nuklir Rusia

Penetapan PHEIC dirancang untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi. Dengan status tersebut, pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan dapat dibuka. Para pakar kesehatan menyambut keputusan WHO menetapkan cacar monyet sebagai PHEIC.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WHO telah memutuskan menghapus perbedaan antara negara endemik dan non-endemik dalam kasus cacar monyet. Hal itu guna mengintegralkan respons terhadap penyebaran penyakit tersebut. “Kami menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik, melaporkan negara-negara bersama jika memungkinkan, untuk mencerminkan tanggapan terpadu yang diperlukan,” kata WHO dalam pembaruan situasi wabah cacar monyet tertanggal 17 Juni.

Sebelumnya cacar monyet hanya dianggap endemik di Afrika.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi