Sabtu, 27/04/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Upah Rendah Jawa Tengah Jadi Daya Tarik Investasi Padat Karya

ADVERTISEMENTS

Jawa Tengah menempati posisi kedua dalam penciptaan lapangan kerja dari investasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan menyebut upah tenaga kerja yang rendah menjadi daya tarik Jawa Tengah dalam menarik investasi padat karya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hal itu menyusul pada capaian realisasi investasi Semester I 2022 dimana Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur, mencatatkan realisasi investasi terbesar di Jawa, sementara Jawa Tengah berada di urutan ke sembilan. Namun Jawa Tengah justru menempati posisi kedua dalam penciptaan lapangan kerja dari investasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Fenomena ini tidak terlepas dari isu UMR per provinsi. Jawa Tengah adalah yang terendah di Jawa sehingga menjadi lebih kompetitif dalam menarik industri atau pelaku usaha yang bersifat labor intensive (padat karya),” kata Indra.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Minuman Lokal Ini Makin Laris Usai 93 Persen Penduduk Yordania Boikot Israel dan Konconya

Indra menuturkan, Jawa Barat yang ada di posisi teratas dalam daftar tujuan realisasi investasi pada Semester I/2022 memang masih didominasi investasi padat modal (capital intensive) seperti otomotif dan turunannya. “Di sepanjang koridor Bekasi-Karawang itu dominasi oleh industri (otomotif) teknologi tinggi dan untuk yang alas kaki, tekstil, garmen itu di Jawa Tengah yang sifatnya lebih padat karya. Karena itu kita bisa lihat kenapa Jawa tengah lebih kecil realisasi investasinya, tapi penyerapan tenaga kerjanya lebih tinggi, jadi bisa dilihat per sektor,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dalam kesempatan yang sama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto mengakui upah minimum di wilayah Jawa Tengah yang rendah memang jadi pendukung utama investasi padat karya. Namun ia mengingatkan selain masalah upah, penyerapan tenaga kerja juga tergantung dari kesiapan SDM di daerah.

Berita Lainnya:
Ahli Waris Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ182 Siap Tuntut Boeing ke AS

“Ini perlu dipikirkan pemda bahwa investasi akan impactful (berdampak penuh) jika kondisi daerahnya juga mendukung. Mendukung bahwa tenaga kerjanya juga cukup atau mampu mendukung industri itu,” katanya.

Teguh juga menyebut Jawa Tengah punya kombinasi klop, dimana industri yang datang adalah padat karya, UMP-nya cukup rendah dan masyarakatnya banyak dan kompeten. “Itu kombinasi yang impactful untuk buat investasi berdampak. Impactful investment memang butuh kolaborasi, tidak hanya beban atau tanggung jawab Kementerian Investasi, tapi pemda juga harus support sehingga ekonomi harus ditumbuhkan,” kata Teguh.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi