Sabtu, 27/04/2024 - 12:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Tetapkan Resimen Azov Ukraina sebagai Kelompok Teroris

ADVERTISEMENTS

Rezimen Azov merupakan mantan batalyon sukarelawan dengan akar sayap kanan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Pengadilan tinggi Rusia telah menetapkan Resimen Azov Ukraina sebagai organisasi teroris. Rezimen Azov merupakan mantan batalyon sukarelawan dengan akar sayap kanan yang secara resmi diintegrasikan ke dalam tentara Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Putusan Mahkamah Agung pada Selasa (2/8/2022) memungkinkan hukuman penjara bagi anggota Resimen Azov, yang dituduh menyembunyikan ideologi supremasi neo-Nazi dan kulit putih. Menurut hukum pidana Rusia, anggota kelompok teroris dapat menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara. Sementara para pemimpin mereka dapat dipenjara hingga 20 tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Yordania dan AS Bahas Eskalasi di Kawasan

Dilansir Aljazirah, Rabu (3/8/2022), Resimen Azov telah menjadi salah satu formasi militer Ukraina paling menonjol yang bertempur bersama tentara melawan pasukan Rusia di Ukraina timur. Rezimen ini sebelumnya berbasis di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina timur. Banyak personel resimen ditangkap oleh pasukan Rusia ketika Mariupol jatuh pada Mei, setelah pengepungan selama hampir tiga bulan.

ADVERTISEMENTS

Pejabat di Republik Rakyat Donetsk pada Mei mengatakan, pejuang Resimen Azov yang ditangkap dapat menghadapi hukuman mati di bawah undang-undang republik yang memproklamirkan diri. Resimen Azov secara resmi dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada 2014 karena membantu memerangi separatis yang didukung Kremlin di Ukraina timur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gempa Susulan Terjadi Hingga 240 Kali dalam Sehari di Pantai Timur Taiwan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, kehadiran unit-unit semacam itu di dalam militer Ukraina menjadi salah satu alasan bagi Moskow untuk meluncurkan operasi militer khusus pada 24 Februari. Operasi ini bertujuan untuk de-militerisasi dan denazifikasi Ukraina.

Resimen Azov telah menyangkal bahwa mereka menganut ideologi Nazi. Tetapi simbol Nazi seperti swastika dan SS regalia tersebar luas di seragam dan tubuh anggota resimen tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi