Senin, 17/06/2024 - 06:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Amnesty International: Ukraina Bangun Pangkalan Militer di Dekat Permukiman

Kiev telah melakukan propaganda dan menyebarkan disinformasi, serupa dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

NEW YORK — Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International pada Kamis (4/8/2022) menuduh Ukraina membahayakan warga sipil dengan menempatkan pasukan di daerah pemukiman selama invasi Rusia. Amnesty International mengatakan, Kiev telah melakukan propaganda dan menyebarkan disinformasi, serupa dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Staf Amnesty International berkunjung ke beberapa daerah garis depan di timur dan selatan Ukraina dari April hingga Juli. Dalam kunjungan tersebut, staf Amnesty International melihat pasukan Ukraina membangun pangkalan, dan mengoperasikan sistem senjata di beberapa daerah pemukiman penduduk.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Kami telah mendokumentasikan pola pasukan Ukraina yang menempatkan warga sipil dalam risiko dan melanggar hukum perang ketika mereka beroperasi di daerah berpenduduk,” kata laporan itu mengutip Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnès Callamard.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Arab Saudi Hapus Nama dan Peta Palestina di Semua Buku Ajar Siswa

Callamard meminta pemerintah Ukraina untuk memastikan bahwa  pasukannya ditempatkan jauh dari daerah berpenduduk, atau agar semua warga sipil dievakuasi dari daerah tersebut terlebih dahulu. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengecam laporan Amnesty International. Zelenskyy menuduh kelompok itu bersekongkol dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Kelompok hak asasi manusia (Amnesty International) berusaha mengalihkan tanggung jawab dari penyerang kepada korban,” ujar Zelenskyy.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Dalam pesan video pada malam hari, Zelenskyy mengatakan, Amnesty International mencoba untuk mengampuni negara teroris. Zelenskyy kerap menggunakan istilah negara teroris untuk Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Tidak mungkin setiap serangan Rusia ke Ukraina dapat dibenarkan. Siapa pun yang memberi amnesti kepada Rusia dan yang secara artifisial menciptakan konteks informasi semacam itu, di mana beberapa serangan teroris dapat dibenarkan atau dianggap dapat dimengerti, maka mereka membantu para teroris. Dan jika ada laporan manipulatif seperti itu, maka Anda berbagi turut tanggung jawab atas pembunuhan warga sipil,” kata Zelenskyy.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Israel Perluas Serangan ke Rafah, Coba Isolasi Gaza dari Mesir

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengatakan, Amnesty International gagal mengkritik tindakan Rusia. “Laporan itu seperti mempelajari tindakan korban tanpa mempertimbangkan tindakan bersenjata,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Pejabat Ukraina mengatakan, mereka mengambil setiap tindakan untuk mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan. Sementara itu, Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam serangan yang digambarkan sebagai “operasi militer khusus”.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

مَّا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا الكهف [5] Listen
They have no knowledge of it, nor had their fathers. Grave is the word that comes out of their mouths; they speak not except a lie. Al-Kahf ( The Cave ) [5] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi