Sabtu, 27/04/2024 - 00:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Menkeu Isyaratkan Anggaran Subsidi 2023 Meningkat

ADVERTISEMENTS

Namun ia enggan menyampaikan berapa jumlah subsidi yang akan digelontorkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah masih akan memberikan subsidi dan kompensasi untuk menjaga stabilitas harga beberapa komoditas pada tahun depan. Ia menyebut, subsidi dan kompensasi yang tahun ini diperkirakan mencapai Rp 502 triliun, pada tahun depan angkanya masih akan sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Namun, ia enggan menyampaikan berapa jumlah subsidi yang akan digelontorkan pemerintah pada 2023. Menurutnya, Presiden Jokowi akan menyampaikannya dalam pidato nota keuangan di DPR pada Selasa (16/8/2022) nanti.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Subsidi dan kompensasi yang tahun ini diperkirakan mencapai Rp 502 triliun, pada tahun depan juga masih akan sangat besar yang nanti angka finalnya akan disampaikan oleh Bapak Presiden,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait Nota Keuangan dan RAPBN 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sri Mulyani Ajak Malaysia Perkuat Kerja Sama Keuangan Syariah

Ia menjelaskan, pemerintah masih akan berupaya menstabilkan beberapa harga barang pada tahun, dengan konsekensi subsidi yang akan diberikan pun mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Artinya, tahun depan untuk beberapa subsidi dari beberapa barang yang diatur pemerintah masih akan dicoba untuk distabilkan dan dengan konsekuensi subsidi yang meningkat,” jelas dia.

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, pendapatan negara pada tahun depan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Karena pada tahun ini ///windfall profit yang berasal dari komoditas sangat tinggi.

“Kita memproyeksikan dari sisi pajak kita mendapatkan Rp 279 triliun penerimaan pajak yang berasal dari komoditas. Ini mungkin tidak akan berulang atau tidak akan setinggi ini untuk tahun depan,” ujar Sri Mulyani.

Berita Lainnya:
Ini Strategi Erick Thohir Berantas Pertambangan Ilegal

Sementara dari sisi bea cukai, pemerintah mendapatkan bea keluar Rp 48,9 triliun pada 2022, terutama untuk komoditas seperti CPO. Kondisi ini dinilai tidak akan terulang kembali di tahun depan, karena harga minyak yang pada tahun ini mencapai 95 atau di atas 100 dolar per barel, pada tahun depan diperkirakan akan melemah di level 90.

“Dan untuk harga-harga seperti batubara yang mencapai 244 dolar, tahun depan diperkirakan akan lebih lemah yaitu pada level 200. Sedangkan untuk CPO yang pada 1.350 diperkirakan juga akan menurun di bawah 1.000. Ini semuanya harus dipertimbangkan di dalam mengestimasi penerimaan negara tahun depan,” kata dia.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi