Selasa, 07/05/2024 - 10:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Kapal Angkut Gandum Tinggalkan Ukraina Pertama Kali

ADVERTISEMENTS

Pengiriman itu bersamaan dengan satu kapal yang memuat biji-bijian.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 ISTANBUL — Kapal pertama yang mengangkut gandum dari Ukraina meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Jumat (12/8/2022). Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, pengiriman itu bersamaan dengan satu kapal yang memuat biji-bijian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kapal Sormovsky yang berbendera Belize meninggalkan pelabuhan Chornomorsk Ukraina. Kapal ini membawa 3.050 ton gandum ke provinsi Tekirdag di barat laut Turki.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ekspor itu adalah pengiriman gandum pertama dari Ukraina. Negara itu masih memiliki sekitar 20 juta ton biji-bijian yang tersisa dari panen tahun lalu, sementara panen gandum tahun ini juga diperkirakan mencapai 20 juta ton.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Sedangkan kapal Star Laura yang berbendera Marshall Island juga berangkat dari pelabuhan Pivdennyi menuju Iran. Kapal ini membawa 60.000 ton jagung.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Sejauh ini sebagian besar kargo di bawah kesepakatan Istanbul bulan lalu telah membawa biji-bijian untuk pakan ternak atau bahan bakar. Belum ada pengiriman ke negara-negara yang paling berisiko dari krisis pangan global, meskipun Ukraina mengatakan pada Kamis (11/8/2022), sebuah kapal akan datang ke pelabuhan yang dijadwalkan untuk membawa gandum ke Ethiopia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Menlu Turki Ajak negara Muslim Tekan Israel Akhiri Penindasan


Sebanyak 14 kapal kini telah berangkat dari Ukraina selama dua minggu terakhir. Pengiriman ini menyusul kesepakatan antara Ukraina dan Rusia yang ditengahi Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam setelah terhenti selama lima bulan karena perang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Kesepakatan itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa hilangnya pasokan biji-bijian Ukraina. Kondisi ini menyebabkan kekurangan pangan yang parah dan bahkan wabah kelaparan di beberapa bagian dunia.


Sebagai bagian dari kesepakatan, semua kapal diperiksa di Istanbul oleh Pusat Koordinasi Gabungan tempat personel Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB bekerja. Razoni merupakan kapal pertama yang meninggalkan Ukraina berdasarkan kesepakatan itu pada awal Agustus. Menurut data pelacak kapal Refinitiv, kapal itu berlabuh di Turki pada Kamis dan menuju ke Mesir pada Jumat, setelah pembeli awalnya di Lebanon menolak pengiriman.

Berita Lainnya:
Buntut Serangan ke WCK, Kongres AS Desak Biden Stop Kirim Senjata ke Israel


Agen pengiriman Toros yang mengelola pembongkaran Razoni di Turki mengatakan, kapal akan menurunkan 1.500 ton dari muatan 26.527 ton jagung di Mersin Turki selatan dan sisanya akan pergi ke Mesir. Sedangkan kapal Rahmi Yagci yang meninggalkan Ukraina menuju Istanbul pada Selasa (2/8/2022), berlabuh di ujung utara Selat Bosphorus Istanbul pada Jumat, sedangkan Mustafa Necati yang berangkat ke Italia pada akhir pekan akan berlabuh di ujung selatan.


Sedangkan empat kapal lainnya disetujui untuk melakukan perjalanan ke Ukraina setelah diperiksa oleh tim JCC di Istanbul. Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, kapal-kapal yang tiba di Ukraina sedang dimuat. PBB mengatakan, jumlah kapal masuk diperkirakan akan tumbuh karena penjualan biji-bijian telah disepakati. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi