Rabu, 01/05/2024 - 08:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

OJK: Generasi Milenial Lebih Tertarik dengan Investasi Berkelanjutan

ADVERTISEMENTS

Milenial lebih tertarik investasi yang berdampak positif pada sosial dan lingkungan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, generasi milenial di dunia lebih tertarik kepada investasi berkelanjutan atau investasi yang memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Berdasarkan studi, generasi milenial yang berinvestasi justru lebih banyak kepada investasi berkelanjutan secara proporsional dari keseluruhan portofolio mereka dibanding dengan generasi yang lebih tua,” kata Mahendra dalam acara LIKE IT: Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mudik Aman dan Nyaman untuk Teman-Teman Difabel 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia memaparkan investor global yang berusia 18-36 tahun mengaku menginvestasikan rata-rata 41 persen dari portofolionya pada investasi berkelanjutan.

ADVERTISEMENTS

Dengan demikian investasi generasi milenial tersebut dilakukan pada produk perusahaan dan lembaga yang memiliki kegiatan bisnis serta mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, memperhatikan kesejahteraan masyarakat, dan dilaksanakan memenuhi prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Mahendra mengungkapkan di Indonesia, investor generasi milenial dan generasi Z pun mulai mendominasi pasar modal, yang berjumlah sebanyak 81 persen dari 9,3 juta investor pasar modal di Tanah Air per Juni 2022.

Berita Lainnya:
Gelar RUPST, Cinema XXI Tebar Dividen Rp 666,75 Miliar Hingga Rombak Direksi

Salah satu pendorong utama masuknya investor muda ke pasar modal Indonesia adalah tingkat literasi mengenai investasi yang semakin tinggi, ditopang berbagai kanal informasi yang semakin mudah diakses terutama di media sosial.

Di sisi lain digitalisasi juga membuat proses transaksi efek di pasar modal semakin mudah dan terjangkau, termasuk pembukaan rekening efek yang kini bisa dilakukan melalui internet, salah satunya melalui agen penjualan di perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech).

“Digitalisasi ini juga terjadi berkat dorongan pandemi Covid-19 yang memberi momentum tambahan,” tutur Mahendra.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi