Rabu, 01/05/2024 - 03:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Jika Gemerlap Dunia adalah Ilusi, Lantas Apa Hakikat Kekayaan Bagi Muslim?

ADVERTISEMENTS

Kekayaan yang hakiki menurut Islam adalah yang menunjang kesalehan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA – Manusia secara alami mencintai dunia dan senang mengumpulkan harta duniawi serta meningkatkan kenikmatan hidup di dunia. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Namun jika nafsu ini terus dituruti, manusia pada akhirnya menjadi rakus hingga berkonflik hanya karena harta duniawi yang mereka anggap sebagai suatu kenikmatan hidup. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kenikmatan dan rasa cinta terhadap harta hakikatnya adalah ilusi. Allah SWT berfirman: 

ADVERTISEMENTS


زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran ayat 14)


Dalam surat lain dalam Alquran, Allah SWT mengingatkan kecintaan seseorang terhadap harta. Allah SWT berfirman: 

Berita Lainnya:
Tersangka Korupsi Timah Hidup Bergelimang Harta, Ini Ayat Alquran tentang Harta


وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ


“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu.” (QS Al Fajr ayat 20-23)


Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan ihwal kekayaan yang sejati. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 


ليس الغنى عن كثرة العَرَض، ولكن الغنى غنى النفس


“Kekayaan itu bukan soal keberlimpahan harta benda dunia, melainkan kekayaan yang sejati adalah kekayaan jiwa.” (HR Bukhari dan Muslim)


Dari hadits tersebut, diketahui bahwa kekayaan sejati bukanlah kekayaan yang membawa seseorang pada kesombongan dan membuatnya merendahkan orang lain sebab hal ini jauh dari prinsip-prinsip syariat.


Kekayaan sejati yang sesuai tuntunan syariat bukanlah keberlimpahan harta duniawi tetapi kekayaan jiwa. Bukan dengan berlimpahnya harta atau uang.

Berita Lainnya:
Nilai Persatuan dalam Ibadah Haji


Seseorang yang miskin jiwa adalah orang selalu ingin memperbanyak harta karena ketamakannya, padahal semuanya telah dia miliki. Dengan sikap seperti ini, maka dia ibarat orang yang miskin.


Baca juga: Seberapa Parahkah Salman Rushdie Hina Islam dan Rasulullah SAW dalam Ayat-Ayat Setan?


Banyak dari mereka yang telah diberikan harta yang berlimpah, tetapi tidak mengambil manfaat darinya. Akibatnya, dia terus-menerus sibuk memperbanyak harta, tidak peduli dari mana asalnya. 


Dia cemas pada hidupnya, sehingga menjadi kikir dan hanya mementingkan diri sendiri tanpa peduli orang lain. Orang seperti ini sama saja menjalani kemiskinan dengan rasa takut dan cemas. 


Adapun orang dengan kekayaan jiwa, dia ridha atas ketetapan Allah SWT. Sebab dia menyadari kekayaan itu bukan karena banyaknya harta. Dia lebih percaya pada apa yang dimiliki Allah SWT daripada apa yang ada di tangannya. Dia menggunakan harta sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT. 


 


Sumber: alukah 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi