Subsidi Energi dan Kompensasi Tahun Depan Dipatok Rp 336,7 Triliun

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Subsidi listrik direncanakan sebesar Rp 72,3 triliun.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani mematok anggaran subsidi energi sekaligus kompensasi sebesar Rp 336,7 triliun. Meski turun dibandingkan realisasi tahun ini yang tembus Rp 502,4 triliun namun angka ini tetap lebih besar bahkan dibandingkan 2019, 2020 dan 2021.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Sehingga dari sisi absolute subsidi masih sangat tebal, berharap tadi jumlah dan juta kilo liter Pertalite, Solar dan LPG tetap dikendalikan, kalau tidak bisa terlewati. Bahkan yang Rp 502 triliun itu bisa terlewati apabila volume subsidi tidak terkontrol,” kata Sri Mulyani, Selasa (16/8/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Sri Mulyani juga menjelaskan subsidi BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg dalam RAPBN tahun 2023 direncanakan sebesar Rp 138,3 triliun. Sedangkan subsidi listrik direncanakan sebesar Rp 72,3 triliun.

ADVERTISEMENTS


Dalam pelaksanaan pengelolaan subsidi energi, salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah adalah distribusi subsidi LPG 3 kg masih secara terbuka serta validitas data masyarakat yang berhak menerima subsidi belum akurat.

ADVERTISEMENTS


Dengan demikian, pemerintah berupaya melakukan transformasi subsidi LPG tepat sasaran melalui integrasi dengan Program Perlindungan Sosial (perlinsos), serta penyesuaian Harga Jual Eceran (HJE) LPG tabung 3 Kg secara bertahap diselaraskan dengan kondisi perekonomian.

ADVERTISEMENTS


“Kebijakan transformasi subsidi energi menjadi subsidi berbasis orang/penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat,” kata Sri Mulyani.

ADVETISEMENTS


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version