Rabu, 08/05/2024 - 12:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Keistimewaan Pribadi Istri Nabi Muhammad: Ummu Habibah

ADVERTISEMENTS

Ummu Habibah adalah putri Abu Sufyan, salah satu penentang Islam paling kuat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kita sering dikenalkan kepada orang-orang di sekitar Nabi Muhammad SAW melalui kehidupan dan cara pandangnya. Meskipun ada alasan bagus untuk ini, akan sangat bermanfaat untuk mempelajari para sahabat Rasul sebagai individu. Mereka adalah orang-orang yang Allah (SWT) sebut dalam Alquran:

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“…Bangsa terbaik yang dihasilkan (sebagai contoh) bagi umat manusia”. (QS. Al-Baqarah:110)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dilansir About Islam, penting untuk melihat kehidupan para istri Nabi SAW yang terhormat dan terhormat untuk memahami bahwa mereka juga adalah manusia yang hidup, makan, tertawa, dan berjuang untuk menyenangkan Allah SWT. Setelah Nabi, bisakah ada contoh yang lebih baik bagi kita daripada Ibu-Ibu Mukminin yang semuanya dijanjikan surga?

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dari Wallah Hingga Insya Allah, Ungkapan Islami Kini Jadi Budaya Populer di Barat


Di antara istri Nabi Muhammad SAW, Ummu Habibah yang teguh, bersahaja, dan sangat diplomatis. Ummu Habibah (RA) adalah putri Abu Sufyan, salah satu penentang Islam yang paling kuat sampai dia masuk Islam setelah penaklukan Makkah. Namun, sebelum Abu Sufyan dibimbing ke Islam, dia adalah seorang kepala suku Quraisy, dan memimpin musuh-musuh Islam berperang melawan Muslim.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Imannya tak tergoyahkan

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Terlepas dari kekuasaan, pengaruh, dan kebencian ayahnya terhadap Islam, Umm Habibah mengakui kebenaran ketika itu datang kepadanya. Dan dia menerima Islam, tahu betul konsekuensi apa yang bisa dia hadapi dari ayah, keluarga, dan sukunya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Terlepas dari semua ini, Ummu Habibah secara terbuka menyatakan syahadat (kesaksian iman) pada saat umat Islam menghadapi tentangan yang intens dan penganiayaan kejam di tangan ayahnya sendiri. Ketika orang-orang kafir Quraisy, yang mencari petunjuk Abu Sufyan, menyadari dia sangat tidak senang dengan penerimaan Islam oleh Ummu Habibah, mereka menjadi terdorong dan mulai memperlakukan Muslim di Makkah dengan lebih keras.

Berita Lainnya:
VOC Manfaatkan Potensi Bisnis Perjalanan Ibadah Haji pada Masa Kolonial


Bagi umat Islam, kehidupan di Makkah menjadi tak tertahankan. Jadi, Nabi SAW memerintahkan umat Islam yang paling berisiko di Makkah untuk bermigrasi ke Abyssinia. Karena ketokohan ayahnya, Umm Habibah termasuk di antara mereka yang paling berisiko disiksa dan lebih parah lagi.


Sekarang dia berada di negeri asing setelah menyaksikan kematian iman suaminya dan kemudian kematian tubuhnya, dan imannya tetap tak tergoyahkan dalam menghadapi ujian-ujian ini. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi