Selasa, 30/04/2024 - 23:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

BI: Keterbatasan Akses Pembiayaan Jadi Tantangan Ekonomi Syariah Indonesia

ADVERTISEMENTS

Model keuangan Islami perlu dikembangkan melalui pembiayaan sosial dan komersial.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (24/8/2022), menilai keterbatasan akses pembiayaan komersial maupun sosial menjadi salah satu tantangan ekonomi syariah di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Tantangan lainnya yakni akses pasar yang terbatas, khususnya ke pasar ritel modern dan pasar global, hubungan yang terbatas dengan perusahaan besar termasuk perusahaan perdagangan, serta pemenuhan standardisasi termasuk standardisasi produk dan sertifikasi halal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Indef: Perlu Ada Studi Sosiologi Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kita perlu bersama-sama meningkatkan peran ekonomi syariah khususnya UMKM, termasuk pondok pesantren, dalam menghadapi tantangan ini,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

ADVERTISEMENTS


Berdasarkan pengalaman BI, ia menuturkan untuk mengatasi keterbatasan akses pembiayaan pada ekonomi syariah, model keuangan Islami perlu dikembangkan melalui perpaduan pembiayaan sosial dan keuangan komersial. Adapun pembiayaan sosial meliputi zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Sementara pembiayaan komersial berupa pembiayaan dari perbankan maupun sektor keuangan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menurutnya, skema pembiayaan campuran antara sosial dan komersial sangat menjanjikan, karena biayanya akan lebih efisien dan menguntungkan akibat suku bunganya lebih murah dibandingkan pembiayaan yang hanya berasal dari perbankan konvensional saja.

Berita Lainnya:
KDEKS Dinilai Dapat Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Syariah Sumbar


“Maka dari itu skema pembiayaan campuran ini sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi syariah di dalam negeri,” tegas Perry Warjiyo.


Selain itu ia menyebutkan mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah juga penting dalam menghadapi tantangan yang ada, khususnya dengan memberdayakan dan menciptakan model unit bisnis ekonomi UMKM. Selanjutnya digitalisasi turut diperlukan untuk mengembangkan proyek UMKM termasuk pondok pesantren, terutama untuk memberikan pembiayaan agar lebih mudah kepada sektor-sektor tersebut.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi