Sabtu, 25/05/2024 - 13:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Warga Gaza Produksi Solar dan Bensin dari Sampah Plastik

Dengan menggunakan alat sederhana, Anas membantu warga Gaza mendapat energi.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

GAZA — Di tengah kenaikan harga bahan bakar yang melanda Jalur Gaza, seorang warga, Anas al-Kafarneh (33 tahun) yang berasal dari Kota Beit Hanoun di Gaza Utara membuat inovasi yang sangat bermanfaat. Ia bersama saudara-saudaranya berhasil memproduksi solar dan bensin dengan membakar sampah plastik menggunakan peralatan sederhana.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Proyek Kafarneh sejauh ini terbukti berhasil, karena banyak warga Gaza beralih kepadanya untuk mendapatkan solar dan bensin murah. Di pabrik darurat Kafarneh, bahan bakar diproduksi dengan memisahkan dan memasukkan partikel plastik ke dalam wadah termal besar yang suhunya mencapai 350 derajat celsius.


Dalam waktu kurang lebih 10 jam, partikel plastik berubah menjadi minyak. Penguraian gemuk menghasilkan uap yang diubah menjadi bahan bakar cair, cocok untuk pengoperasian semua jenis mesin bertenaga bahan bakar.

Dilansir dari Al Monitor, Senin (22/8/2022), Kafarneh mengatakan, dia terinspirasi oleh eksperimen Eropa untuk menghasilkan bahan bakar dari plastik. Dia dan saudara-saudaranya mulai menjalankan ide tersebut dengan menggunakan sampah plastik paling murah. Eksperimen mereka kemudian terbukti berhasil setelah menguji proyek tersebut selama beberapa bulan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia mengatakan, eksperimen dilakukan pada mesin bertenaga diesel dan bensin. Hasilnya, tidak ada kerusakan pada mesin apa pun yang digunakan dalam eksperimen tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pasukan Israel Serbu Masjid Ibrahimi di Hebron, Larang Berkumandangnya Adzan

Dia menambahkan, proyeknya menghasilkan sekitar 800 liter (211 galon) solar dan bensin per hari, atau lebih tergantung pada jumlah plastik yang tersedia. Banyak pemilik pabrik mendapatkan suku cadang plastik bekas karena harganya lebih murah dibandingkan dengan yang diimpor, dan ini mengurangi jumlah sampah harian Gaza.

Kafarneh mengatakan, yang membuat proyeknya istimewa adalah ketergantungannya pada semua jenis sampah plastik yang dikumpulkan secara acak dari tempat pembuangan sampah. Ini berbeda dibandingkan dengan barang-barang plastik lainnya seperti barang-barang rumah tangga yang membutuhkan penggunaan bahan plastik mentah berkualitas tinggi yang diimpor.

ADVERTISEMENTS

Dia mencatat, ada permintaan besar bahan bakar yang dia hasilkan untuk penggunaan sepeda motor dan kapal penangkap ikan dari semua ukuran. Bahan bakarnya relatif lebih murah dengan biaya Rp 14 ribu per liter, dibandingkan dengan biaya hampir Rp 30 ribu per liter untuk BBM di SPBU.

ADVERTISEMENTS

Nelayan Salim Jaradeh mengatakan kepada Al-Monitor bahwa dia telah mengandalkan solar yang diproduksi secara lokal selama lebih dari sebulan dan kapalnya sejauh ini tidak mengalami kerusakan. Dia mencatat, sejumlah besar nelayan, terutama pemilik kapal besar, memilih diesel ini untuk mengurangi biaya mereka.


Pemilik kapal besar, lanjutnya, membutuhkan solar sekitar 300 liter (79 galon) per hari.

Berita Lainnya:
Presiden Dorong Penyelesaian Situasi Palestina Saat Bertemu Wakil PBB

“Saya sebelumnya akan pergi memancing dengan perahu pada hari-hari tertentu hanya untuk menghemat solar, karena harganya yang tinggi dan saya tidak akan dapat memperoleh keuntungan karena kurangnya ikan di laut Gaza dan daerah penangkapan ikan yang dibatasi oleh Israel,” katanya.

Dengan mengingat ketersediaan solar yang diproduksi secara lokal dan harga murah, dia kini bisa memancing hampir setiap hari.

Jaradeh menyimpulkan, warga di Gaza bergulat dengan tingginya harga bahan bakar, yang menyebabkan biaya transportasi yang lebih tinggi, harga komoditas yang lebih tinggi, dan harga ikan yang lebih tinggi karena kenaikan biaya bahan bakar. Sehingga BBM yang diproduksi dalam negeri bermanfaat bagi semua kalangan.

Sampah plastik merupakan bahan strategis di Gaza, karena digunakan di banyak industri penting. Anak-anak sering terlihat mencari sampah pelastik di tempat pengumpulan sampah untuk dijual ke mesin press yang akan membersihkan, mencabik-cabik dan kemudian menjualnya ke pabrik untuk digunakan di berbagai industri.

Jalur Gaza menghasilkan lebih dari 700 ton limbah padat per hari. Sementara staf kota biasanya memindahkan sampah ini ke tempat pengumpulan sampah yang tersebar di sepanjang perbatasan Timur Jalur Gaza. Sebagian besar sampah plastik ini dikumpulkan oleh pekerja berpenghasilan rendah untuk didaur ulang oleh perusahaan dan pabrik khusus.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi