Selasa, 28/05/2024 - 16:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Supermarket di Gaza Tak Lagi Menjual Es Krim Karena Pemadaman Listrik 

Pemadaman listrik yang berkepanjangan di Jalur Gaza membuat es krim meleleh.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 GAZA — Pemadaman listrik yang berkepanjangan di Jalur Gaza telah membuat stok es krim di supermarket meleleh. Hal ini memaksa sejumlah supermarket di Gaza berhenti menjual es krim di tengah gelombang panas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Dengan suhu musim panas mencapai 34 derajat Celcius (93 Fahrenheit), es krim adalah makanan populer dan relatif murah di Gaza. Pemilik toko bahan makanan mengatakan, mereka harus berhenti menjual es krim meski ada kenaikan permintaan di tengah musim panas.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


“Setengah dari es krim meleleh. Apa yang harus kita lakukan dengannya? Kita rugi,” kata seorang pemilik supermarket, Fouad Awadallah kepada Reuters.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Rusia Masukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam Daftar Buronan


Gaza biasanya membutuhkan sekitar 500 megawatt listrik per hari selama bulan-bulan musim panas yaitu Juni, Juli dan Agustus. Sejauh ini, Gaza menerima 120 megawatt listrik dari Israel, sementara pembangkit listrik tunggal Gaza memasok 60 megawatt listrik.


Kurangnya pasokan listrik membuat warga Gaza hanya mendapat listrik sekitar 11 jam per hari dan itupun terputus-putus. Pemilik toko Es Krim Kazem, Mohammad Abu Shaban, mengatakan, dia harus menggunakan generator mahal untuk mempertahankan bisnisnya. Es Krim Kazem adalah salah satu toko es krim paling terkenal di wilayah Gaza.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Iran Kerja Sama Lebih Serius dengan Oman untuk Hentikan Kejahatan Israel di Gaza


“Saya tidak bisa mematikan genset bahkan untuk satu menit setelah listrik padam,” kata Abu Shaban.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Seorang warga Gaza, Saly Abu El-Haj (25 tahun) melakukan perjalanan sejaug 13 kilometer dari kamp pengungsi Nusseirat untuk mencicipi es krim di toko Es Krim Kazem di pusat Kota Gaza. Dia memilih toko tersebut, karena toko-toko lain telah berhenti menjual es krim.

ADVERTISEMENTS


“Kalau mau beli yang lebih murah dari supermarket, tidak akan ketemu karena pemiliknya takut es krim akan terbuang percuma begitu listrik padam,” kata Abu El-Haj. 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi